Jurnal Pengabdian Seni
Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020

Pelatihan Iringan dan Teknik Garap Gejog Lesung pada Grup Seni Gejog Lesung “Kumandhang”

Joko Tri Laksono (Institut Seni Indonesia Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
21 Dec 2020

Abstract

Gejog Lesung “Kumandhang” merupakan kelompok kesenian di masyarakat padukuhan Karanganom I– Ngawis–Karangmojo–Gunungkidul, yakni merupakan masyarakat yang percaya bahwa kesenian yang dimilikinya yakni Gejog Lesung tersebut telah ada sejak zaman nenek moyang mereka yang selalu difungsikan setiap upacara ulang tahun Desa maupun Rasulan. Namun, belum tersedianya instruktur profesional sesuai kompetensinya dalam kesenian Grup Seni Gejog Lesung “Kumandhang” sehingga gerak penyanyinya, iringan, maupun teknik garap penyajian terlihat sekedarnya sehingga perlu mendapat sentuhan akademisi untuk menggarap Grup Seni Gejog Lesung “Kumandhang”, agar tidak monoton dan terkesan membosankan. Penyuluhan dilakukan pada 11 Maret sampai dengan 21 Agustus 2020. Peserta penyuluhan Seni Gejoglesung “Kumandhang” berjumlah 20 (duapuluh) orang peserta. Materi penyuluhan berupa modifikasi motif pukulan dan teknik garap Gejog Lesung dengan lagu Kuwi Apa Kuwi, Suwe Ora Jamu, dan Swara Suling dengan metode ceramah, demonstrasi, dan latihan. Hasil penyuluhan adalah peserta paham bagian-bagian dalam sajian motif pukulan untuk Introduksi, Interlude dan Coda pada sebuah lagu, mengerti pentingnya aransemen dalam sebuah lagu, mengenal dinamika dan permainan tempo dalam garap pada sebuah ansambel Selain itu, pementasan jauh lebih hidup dan dinamis terutama lagu-lagu yang disajikan telah diaransemen, karena adanya tekhnik penggarapan dalam beberapa komposisi lagu sehingga tidak monoton dan membosankan. Pemahaman pentingnya manajemen terbuka dalam sebuah kelompok juga didapatkan dari penyuluhan ini. Gejog Lesung "Kumandhang" is an art group in the Karanganom I Ngawis Karangmojo Gunungkidul community, namely people who believe that the art they have, namely Gejog Lesung, has existed since the time of their ancestors, which has always been used every Village and Rasulan birthday ceremony. However, the unavailability of professional instructors according to their competence in the art of the Gejog Lesung Art Group "Kumandhang" so that the movements of the singers, accompaniments, and presentation techniques look modest, so it is necessary to get a touch from academics to work on the Gejog Lesung Art Group "Kumandhang", so as not to be monotonous and seem boring. The counseling was held on March 11 to August 21, 2020. There were 20 (twenty) participants of the "Kumandhang" Gejoglesung art extension. The counseling material was in the form of modification of the punch motif and the technique of working on Gejog Lesung with the songs Kuwi Apa Kuwi, Suwe Ora Jamu, and Swara Suling using lecture, demonstration, and exercise methods. The result of the counseling is that the participants understand the parts of the punch motive presentation for the Introductions, Interlude and Coda in a song, understood the importance of arrangements in a song, recognized the dynamics and tempo play in working on an ensemble. , the performance is much more lively and dynamic, especially the songs presented have been arranged, because of the cultivation techniques in several song compositions so that they are not monotonous and boring. An understanding of the importance of open management in a group was also obtained from this counseling.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JPS

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Pengabdian Seni merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dipublikasikan kali pertama pada tahun 2020, Jurnal Pengabdian Seni adalah jurnal hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan artikel yang ...