cover
Contact Name
Nur Sahid
Contact Email
pengabdianseni@isi.ac.id
Phone
+6289649387947
Journal Mail Official
pengabdianseni@isi.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Gedung Concert Hall ISI Yogyakarta Jalan Parangtritis KM. 6,5 Yogyakarta 55188 email: pengabdianseni@isi.ac.id HP/WA +62 818-270-415 atau +62 896-4938-7947
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Seni
ISSN : -     EISSN : 27744787     DOI : https://doi.org/10.24821/jps.v2i1
Jurnal Pengabdian Seni merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dipublikasikan kali pertama pada tahun 2020, Jurnal Pengabdian Seni adalah jurnal hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya baik secara online maupun cetak. Jurnal Pengabdian Seni memiliki versi online dan cetak dengan jadwal publikasi dua kali setiap tahunnya yakni Mei dan November. Aim dan Scope jurnal ini adalah bidang Seni dan budaya.
Articles 56 Documents
Penerapan Teknik Ecoprint pada Dedaunan Menjadi Produk Bernilai Jual Dwita Anja Asmara
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i2.4706

Abstract

Penyuluhan seni teknik ecoprint yang dilaksanakan terhadap ibu-ibu kelompok Program Keluarga Harapan (PKH) Dusun Bibis, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul merupakan salah satu bentuk kegiatan yang perlu dilaksanakan secara rutin antara ISI Yogyakarta dan mitra, karena memberikan dampak positif bagi mitra. Pada mulanya, kelompok ibu-ibu ini dalam kesehariannya tidak produktif, setelah mendapatkan penyuluhan ecoprint, rutinitas sehari-hari menjadi lebih kreatif. Penyuluhan ini dilakukan secara bertahap dengan menggunakan metode tatap muka langsung dengan teknik ceramah, diskusi, pemberian slide, dan praktik. Karena teknik ecoprint merupakan teknik yang sederhana, praktis, cepat dibandingkan teknik batik, serta bahan dan alat yang digunakan sederhana, ibu-ibu kelompok PKH bisa dengan cepat menyerap ilmu pelatihannya. Selain itu, bahan yang digunakan sudah tersedia di lingkungan sekitar tempat tinggal, yakni berbagai dedaunan. Hasil penyuluhan ecoprint ini mampu mewujudkan berbagai jenis produk, di antaranya: masker, jilbab, scarf, kain panjang, dan baju. Di penghujung penyuluhan ini, ibu-ibu PKH sebagai peserta penyuluhan memamerkan hasil karya mereka di Balai Kelurahan Bangunjiwo. The ecoprint technical art counseling carried out to the mothers of the Bibis Hamlet Family Hope Program (PKH), Bangunjiwo, Kasihan, Bantul group is one form of activity that needs to be carried out regularly between ISI Yogyakarta and partners, because it has a positive impact on partners. At first, this group of mothers was not productive on a daily basis, after receiving ecoprint counseling, their daily routine became more creative. This outreach is carried out in stages using face-to-face methods with lecture, discussion, slide presentation, and practice techniques. Because the ecoprint technique is a simple, practical, fast technique compared to the batik technique, and the materials and tools used are simple, PKH group women can quickly absorb the knowledge of the training. In addition, the materials used are readily available in the environment around the residence, namely various leaves. The results of this ecoprint counseling are able to realize various types of products, including: masks, headscarves, scarves, long cloths, and clothes. At the end of this counseling session, PKH women as extension participants displayed their work at the Bangunjiwo Village Hall.
Penyuluhan Pembuatan Video Profil Desa Bedoyo Andi Haryanto
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i1.4697

Abstract

Desa Bedoyo memiliki potensi seni tari, karawitan, campursari, dan kerajinan yang memerlukan publikasi sebagai bentuk branding desa. Pembuatan video profil dirasa sebagai bentuk medium yang paling representatif untuk mendokumentasikan potensi budaya Desa Bedoyo.Penyuluhan ditujukan untuk mengenalkan pembuatan video kepada warga, meningkatkan keterampilan warga dalam pembuatan video secara mandiri, dan menghasilkan video profil yang berdaya jual. Video profil dikemas dengan tampilan yang modern, tetapi tidak kaku sehingga menarik untuk ditonton dengan  gaya penceritaan “video branded content”. Meski video profil belum terselesaikan, materi yang telah diberikan: potensi desa, ide cerita video, pembuatan script, pengetahuan storyboard, diharapkan dapat menjadi bekal untuk secara mandiri menyebarkan informasi desa melalui berbagai media. Bedoyo Village has plenty cultural potential ranging from dances, Javanese traditional instrument (karawitan), and handcrafts which are in need of publication for the village’s branding. A profile video is considered as the most representative medium to document Bedoyo village potentials. This workshop is aimed to introduce the art of videography to the community to increase their skill in independently developing their own profile video and publishing an appealing village profile video. The profile video will be told in a modern narrative, free from astute formality so that it will generate more interest to the public through the “video branded content” narrative. Although the video itself is not completed just yet, through the materials distributed to the community: village potentials, story ideas, script writing, storyboard making, it is hoped that these will be the foundation for the society’s creativity and independence in making and distributing useful information through various media.
Penyuluhan Seni Batik pada Kelompok PKK Padukuhan Karangwetan Tegaltirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta Sugeng Wardoyo; Tri Wulandari
Jurnal Pengabdian Seni Vol 2, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v2i1.5739

Abstract

Anggota kelompok PKK Karangwetan, Tegaltirto, Berbah tergolong pemula atau awal dalam bidang kerajinan batik. Tentu mereka belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang proses batik. Masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam bidang desain dan teknik batik sampai perwujudan produk menjadi permasalahan utama. Adanya pelaksanaan program penyuluhan seni ini mencoba menawarkan alternatif program keterampilan tekstil khususnya teknik batik tulis dan teknik pewarnaan celup. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang cara membuat desain motif batik yang diwujudkan dari produk elemen interior hingga penguasaan ketereampilan khusus teknik dasar batik tulis dan teknik pewarnaan celup. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan seni ini menggunakan metode ceramah dan metode praktik. Hasil penyuluhan seni batik berupa produk elemen interior, seperti taplak meja dan sarung bantal.  Program penyuluhan seni ini dilaksanakan dengan konsep pelatihan keterampilan batik, telah menjadi bukti nyata bahwa seni batik masih dapat dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya, serta diharapkan ada tindak lanjut dengan pelaksanaan program pendampingan lainnya yang saling bersinergi dan berkesinambungan.
Pelatihan Gending Gerejawi Kepada Kelompok Sabda Laras Gereja Kristen Muria Indonesia Yogyakarta Setya Rahdiyatmi Kurnia Jatilinuar; Bagas Arga Saputra
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i2.4711

Abstract

Kelompok Karawitan Sabda Laras merupakan sekelompok jemaat Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Yogyakarta yang mengupayakan realisasi dari inkulturasi dalam lingkungan gereja. Namun, tidak adanya pelatih tetap sejak tahun 2017 berdampak pada jumlah anggota yang tidak bertambah tetapi justru berkurang, dan hingga saat ini belum ditemukan strategi atau metode untuk menyemarakkan/memajukan grup. Pelatihan bagi kelompok Karawitan Sabda Laras diperlukan untuk meningkatkan kemampuan menabuh gamelan dengan lagu gerejawi. Pelatihan dilakukan melalui program Penyuluhan Seni ISI Yogyakarta, yang diselenggarakan pada bulan Maret-Agustus 2020. Pelatihan awalnya diselenggarakan dengan tatap muka, namun karena pandemi covid-19 maka pelatihan dilanjutkan secara daring. Materi yang diberikan yaitu lagu S’mua Baik”, “Betapa Kita Tidak Bersyukur”, dan “Angkatlah Hati-Mu pada Tuhan”. Materi ini diberikan untuk menambah vocabulary lagu-lagu gerejawi. Materi diberikan melalui grup whatsapp dengan media video (link youtube) dan google site. Hasil pelatihan ini antara lain menambah kemampuan dan pengetahuan mengenai teknik tabuhan instrumen dan garap, terutama dalam hal menggubah lagu gerejawi dengan menggunakan media gamelan dan beberapa variasi tabuhan sebagai bagian dari aransemen lagu. Selain itu, peserta dapat menguasai lagu “S’mua Baik”, “Betapa Kita Tidak Bersyukur”, dan “Angkatlah Hati-Mu pada Tuhan”. The Karawitan Sabda Laras group is a group of members of the Indonesian Muria Christian Church (GKMI) Yogyakarta which strive for the realization of inculturation within the church environment. However, the absence of a permanent coach since 2017 has an impact on the number of members who have not increased but instead decreased, and until now there has been no strategy or method to enliven / advance the group. Training for the Karawitan Sabda Laras group is needed to improve the ability to beat the gamelan with ecclesiastical songs. The training was carried out through the ISI Yogyakarta Art Counseling program, which was held in March-August 2020. The training was initially held face-to-face, but due to the Covid-19 pandemic the training was continued online. The materials given were the songs S'mua Baik "," How We Are Not Grateful ", and" Raise Your Heart to God ". This material is given to add to the vocabulary of ecclesiastical songs. The material is given through the whatsapp group with video media (link youtube) and google site. The results of this training, among others, increase the ability and knowledge of the technique of instrument beats and work on, especially in terms of composing ecclesiastical songs using gamelan media and several variations of wasps as part of song arrangement. In addition, the participants were able to master the songs "S'mua Baik", "How We Are Not Grateful", and "Raise Your Heart to God".
Penyuluhan Seni Tari di Paguyuban Kesenian RW 13 Kampung Bangunrejo, Kelurahan Kricak Ni Kadek Rai Dewi Astini
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i1.4702

Abstract

Kegiatan Penyuluhan Seni yang berlangsung dari 19 Maret sampai dengan 4 Mei 2019 ini memiliki tujuan memperkenalkan Program Studi Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta kepada masyarakat Kelurahan Kricak khususnya peserta pelatihan tari. Dengan adanya penyuluhan ini, banyak sekali ha positif yang didapatkannya itu dapat menyambung tali silaturahmi dengan para pecinta seni tari khususnya peserta dan warga RW 13 Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan, mengingat bahwa anak-anak yang terlibat dalam pelatihan merupakan masyarakat asli dari kota Yogyakarta, yang sangat asing terhadap budaya Bali, di awal-awal pertemuan mereka sangat kesulitan untuk menerima materi yang diberikan. Namu berkat tekad yang kua dan semangat yang pantang menyerah, niscaya semua dapat teratasi.Kegiatan penyuluhan ini diakhiri dengan pentas seni budaya, dalam acara Mreti Desa, salah satunya adalah penampilan tari Bali. This workshop was held at March 19 to May 4 with the aim of introducing Dance major from ISI Yogyakarta to the residents at Kricak Sub-district, especially the dance workshop participants. There are many positive benefits gained from this workshop such as the relationship building between the dance enthusiasts dwelling in Bangunrejo RW 13 at Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta. The slight problem that arise was that the Yogyakarta born and raised children are not accustomed to Balinese culture. They faced great difficulty at the beginning of the workshop and hard to absorb the given practices. Through perseverance and will, these hardships are eventually bypassed. This workshop is ended with a cultural display stage, included in the MretiDesa event, as a Bali dance performance.
Pembinaan Seni Pada Kelompok Kerajinan Bambu di Tlogosari, Margoyoso, Magelang, Jawa Tengah I Made Sukanadi
Jurnal Pengabdian Seni Vol 2, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v2i1.5735

Abstract

AbstrakDusun Tlogosari adalah salah satu dusun yang terdapat di wilayah Margoyoso, Salaman, Magelang, Jawa Tengah. Di dusun ini terdapat Kelompok Pelestari pengrajin Bambu “KOPPERBAM” yang selalu aktif melakukan penanaman bambu di sekitar wilayah desanya. Kelompok ini juga aktif memproduksi berbagai jenis produk bambu, antara lain berbagai bentuk anyaman bambu, mebel bambu, dan gazebo bambu. Kerajinan bambu yang dihasilkan  saat ini cenderung memiliki desain yang sangat sederhana dan tidak mengalami perkembangan, maka sangat diperlukan pembinaan untuk pengembangan desain-desain yang lebih disesuaikan dengan keinginan konsumen saat ini. Pembinaan ini akan memberikan pengetahuan kepada pengrajin bambu, meliputi seni kerajinan khusus kerajinan bambu, pengawetan bambu, dikenalkan dan diajarkan membuat desain yang baru, serta mempraktikkan  sekaligus menerapkan teknik konstruksi bambu yang lebih kokoh “konstruksi pantek dalam”. Pembinaan ini dilakukan dengan metode ceramah dan praktik. Produk yang dihasilkan dalam pembinaan ini antara lain 1 set kursi sofa bambu tutul, 3 buah kursi kafe, 1 buah rak televisi dengan bambu hitam, 1 buah tempat tidur dengan bambu apus, dan beberapa buah tempat dan speaker telepon genggam. 
Pengembangan Potensi Seni Batik dan Seni Pertunjukan di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Jawa Tengah Anna Galuh Indreswari; Warsana Warsana
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i2.4707

Abstract

Tujuan adanya P3Wilsen di Desa Kebon, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten ini adalah melihat potensi objek wisata dan seni di daerah tersebut. Objek wisata banyak dikunjungi baik oleh masyarakat di Klaten maupun dari daerah luar, seperti Bukit Pertapan dan Taman Bunga. Objek-objek wisata tersebut menarik wisatawan karena mempunyai landscape yang menarik terutama untuk fotografi. Pengabdian ini lebih menitikberatkan pada potensi seni yang dimiliki oleh Desa Kebon, terutama Batik, Karawitan dan Seni Tari. Kesenian-kesenian tersebut telah lama ada di Desa Kebon tetapi memerlukan perhatian khusus supaya lebih maju dan berkembang. Hal inilah yang menjadi latar belakang diadakannya P3Wilsen di Desa Kebon, Bayat, Klaten. Suatu pengabdian supaya dapat berhasil dengan baik selain memerlukan tujuan yang jelas juga beberapa metode pendekatan. Metode pendekatan dalam pengabdian ini berguna untuk membantu memecahkan permasalah yang ada. Metode pendekatan yang digunakan meliputi, yaitu; metode diskusi, ceramah dan eksperimen. Metode-metode ini diterapkan supaya membantu proses belajar dan memperoleh hasil maksimal. Pelaksanaan P3Wilsen selama satu bulan telah menghasilkan produk-produk seni dalam masyarakat Bayat, khususnya Desa Kebon, di rumah batik Kebon Indah. Hasil yang didapat adalah berbagai macam motif batik dan cara-cara pewarnaan. Cara pewarnaan secara sintetis diperoleh melalui pembelajaran dalam pengabdian ini. Pengabdian ini juga menghasilkan produk seni lainnya yaitu Karawitan dan Seni Tari. Seni Tari yang berhasil dihasilkan adalah Tari “Batik Kenes”. Tarian “ Batik Kenes” menjadi ciri khas seni tari Desa Kebon selain motif batik ciri khasnya juga. Motif batik ciri khas hasil P3Wilsen mempunyai nama Sindhu Mlati.The purpose of P3Wilsen in Kebon Village, Bayat District, Klaten Regency is to find out the potential tourism and arts spots in the area. The tourism there is often visited by both the local people from Klaten or from the area outside; Bukit Pertapan and Taman Bunga. Those spots are appealing to the tourists in regard to scenic photography. This P3Wilsen service focuses on the arts potential that Kebon Village has, especially in Batik, Karawitan (traditional Java instruments), and Dance Arts. These arts have been around for a good while in Kebon Village but they still need extra attention to improve and grow even more. These are the considerations for conducting P3Wilsen in Kebon Village, Bayat, Klaten. This service should have a clear purpose to ensure a successful project to be attained and this needs good approach methods. The methods used here will serve as a support to solve the problems present in the field. The methods are: discussion, lectures, and experiments. These methods are applied to help participants absorb the lesson and get the maximum results. P3Wilsen that is conducted in one month has produced a number of art products in Bayat society, especiallh in Kebon Village, at Kebon Indah Batik House. The results gained are the various Batik patterns and its coloring methods. The coloring is done synthetically and is taught through the lesson from this P3Wilsen service. This service also produces other art products such as Karawitan and Dance Arts. The dance art produced is “Batik Kenes” dance and this dance will become Kebon village’s trademark aside from the batik pattern. The unique batik pattern produced through P3Wilsen is named: Sindhu Mlati.
Pelatihan Pengembangan Sekolah Siaga Bencana untuk Anak Penyandang Disabilitas MTs LB/A Yaketunis Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta Bambang Pramono; Danang Febriyantoko
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i1.4698

Abstract

Yogyakarta merupakan daerah yang rawan terhadap ancaman bencana alam termasuk bencana gempa bumi. Anak-anak merupakan kelompok rentan yang sering kali menjadi korban ketika benca terjadi, terutama anak-anak disabilitas, termasuk penyandang tunanetra. Yaketunis merupakan lembaga pendidikan formal yang khusus diperuntukkan bagi anak dan remaja penyandang disabilitas dalam hal keterbatasan penglihatan. Sekolah memiliki peranan penting dalam upaya membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana. Di dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana tentunya dibutuhkan pengetahuan yang baik mengenai risiko bencana yang dapat terjadi. Dalam praktiknya beberapa materi pelajaran terkait kebencanaan dapat diberikan di sela-sela materi pembelajaran, namun hal tersebut masih perlu dikembangkan demi terwujudnya sekolah siaga bencana di lingkungan Yaketunis. Pelatihan ini diberikan kepada siswa MTsLB/A Yaketunis dengan tujuan agar siswa dengan kebutuhan khusus mempunyai pengetahuan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan cara menganalisis kerentanan yang ada di sekolah yang kemudian mengetahui tempat yang dirasa aman sebagai tempat berlindung ketika terjadi bencana. Metode yang digunakan yakni mengikuti proses pembelajaran orientasi dan mobilitas yang telah diajarkan oleh pihak sekolah kemudian mengkombinasikanya dengan pengetahuan mengenai  manajemen kebancanaan dengan cara menaganalisis spot-spot yang ada di sekolah untuk lebih mengenali lingkungan fisik siswa. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengenali lingkungan sekolah dapat lebih dioptimalkan dengan penggunaan peta jalur evakuasi bencana yang telah diberi huruf braile, sehingga pada saat mata pelajaran orientasi dan mobilitasi peta tersebut dapat digunakan sebagai rujukan untuk lebih mngenali lingkungan fisik serta membekali diri mereka dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. Yogyakarta is a region prone to earthquake and other natural disasters. Children are usually the risque ones that often become victim at times of disaster, especially the disabled ones, e.g. blind. Yaketunis is a formal education association that specializes in the education for disabled children and teens in regard of blindness. This school has an important role in building alertness against disasters. This eventually leads to the need of good knowledge of the possible risks resulting from disasters. In its practice, several education materials about disasters are given in-between their formal lessons, yet these still need improvement to create an alertness against disasters in Yaketunis environment. This workshop is given to Yaketunis special high school with the aim for the disabled students to have awarness and alertness of prospective disasters by knowing which parts of the school pose risks for them and to distinguish which places are safe to be used as shelter in times of need. The method used in this workshop is to combine the orientation and mobilization that have been taught by the school with the knowledge of disaster alertness management to analyze spots at school so they are more aware of their surroundings physically. The results show that students’ understanding to their school environment can be optimized with the use of evacuation map written in braile, so that the lesson for orientation and mobilization can be dedicated to that map reading as a guide to understand their surrounding and to equip them with safety measures in times of disasters.
Penyuluhan Seni Branding dan Identitas Kelompok Seni “Adhikari Creations” Tegar Andito; Agni Saraswati; Elatulada Catur Tama
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i2.4712

Abstract

Adhikari Creations adalah sebuah UMKM kerajinan tangan yang memproduksi produk-produk sablon manual dengan diterapkan pada bantal, wall art, planter, dan bucket dengan visual yang umumnya berupa decorative quotes. Segmentasi pasar dari produk-produk Adhikari Creations adalah penggemar decorative quotes di mana umumnya adalah masyarakat menengah ke atas. Selain melayani pesanan perorangan, sejumlah pelanggan korporat juga menjadi pelanggan tetap dari Adhikari Creaton. Dalam mempromosikan produknya, Adhikari Creations memanfaatkan sosial media Instagram sebagai media utamanya. Walaupun sudah dikenal masyarakat, Adhikari Creations masih belum memiliki logo yang konsisten. Pemosisian diri sebagai white label company dan penitikberatan pada produksi membuat penanganan branding tidak menjadi prioritas. Selain itu, penggunaan logo yang tidak konsisten juga disebabkan oleh ketiadaan dokumen standar sistem identitas untuk menjaga konsistensi identitas. Walaupun memposisikan diri sebagai white label company, namun branding dan identitas tetap diperlukan konsistensinya untuk keperluan-keperluan yang berkaitan dengan perangkat teknis administratif seperti stempel, kop surat, maupun nota. Dari permasalahan tersebut, pengabdian masyarakat ini menawarkan solusi berupa penyuluhan seni mengenai pentingnya branding dan identitas, serta pendampingan dalam redesain logo untuk menghasilkan logo yang dapat digunakan secara konsisten. Adhikari Cretions is a handicraft home industry that produces manual screen print products showing decorative quotes that applied on pillows, wall art, planters, and buckets. Market segmentation of Adhikari Creations are decorative quotes enthusiast, upper middle class, and some corporates. To promote its products, Adhikari Creations shows their products mainly on Instagram. Although it already well known amongst certain groups of people, Adhikari Creations do not have consistent logo. Adhikari Creations positioned itself as white label company, so for it, branding is least priority. Beside those things, the lack of document for branding system standards causes this inconsistency. Although branding and identity can be prioritized less, especially for white label companies, it still important for some administrative purpose e.g. header for letters, stamp, and invoices. From that problems, this community service offers solution in form of art counseling about importance of branding and identity, also accompaniment in logo redesign to make a new logo that will be used consistently.
Pemberdayaan Masyarakat Wukirsari, Imogiri, Bantul Melalui Potensi Wisata Seni dan Penangkaran Burung Lutse Lambert Daniel Morin; Tanto Harthoko
Jurnal Pengabdian Seni Vol 1, No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jas.v1i1.4709

Abstract

Desa Wukirsari adalah salah satu desa di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain wayang, karawitan, kerajinan bambu, dan batik tulis, Wukirsari juga dikenal sebagai desa yang mata pencaharian mayoritas warganya adalah berjualan burung. Tujuan pengembangan dan pemberdayaan melalui P3Wilsen di Desa Wukirsari selama satu bulan adalah untuk meningkatkan jenis dan desain kerajinan bambu, mengembangkan keseniian yang sudah ada agar lebih menarik dan menghasilkan kesenian baru, serta membantu masyarakat dalam pembuatan desain lanscape taman burung. Metode yang diambil untuk mengatasi persoalan dengan kegiatan-kegiatan: (1) pendampingan pengembangan desain landscape meliputi: sign system, mural, perancangan taman, dan pembuatan profil; (2) pelatihan kerajinan bambu dan tatah sungging misalnya pengembangan desain dan bentuk dangkar burung yang akan menunjang suvenir Desa Wisata Wukirsari; dan (3) pelatihan tari dan karawitan untuk anak-anak yang nantinya akan menunjang atraksi desa wisata. Kegiatan P3Wilsen ini telah mencapai hasil berupa: (1) meningkatnya minat dan kemampuan berkesenian masyarakat Wukirsari, (2) meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mendesain papan-papan nama dan petunjuk arah yang akan digunakan dalam pembuatan taman penangkaran burung, (3) adanya video yang menunjukkan side plane dan short film dokumenter sebagai sarana promosi, dan (4) meningkatnya ilmu manajemen dalam organisasi atau kelompok penangkar burung dan pengrajin di Wukirsari. Wukirsari village is located at Imogiri Area, Bantul Distrcit, Yogyakarta Specially Designated-Area Province. Aside from wayang (Javenese shadow puppet), karawitan (Javanese traditional instruments), bamboo arts, and handmade batik, Wukirsari is also known as a village in which the residents peddle birds as their main trade. The aim of community development and empowerment thru P3Wilsen at Wukirsari village for a month is to increase the type and design of bamboo arts, improve the existing arts to be more appealing thus generating new arts, and also to help the people in designing bird park landscape. The methods used to tackle the issues are: (1) development assistance in landscaping: sign, system, mural, park planning, and profil making; (2) the training for bamboo arts and carvings, e.g. to develop design and to shape a kind of birdcage as a unique souvenir from Wukirsari Tourist Village; and (3) dance and karawitan for children practices that eventualy support the tourism in the village. The P3Wilsen agenda has gained results such as: (1) Wukirsari villagers’ increasing interest and better ability in arts, (2) the increase of capability for the community to design signboards that will be used in the bird sanctuary development, (3) the creation of a video to show the side plane and as a short documenter film for promotion purposes, and (4) the growth in managing skill within organization or community of the bird breeders and handcrafters in Wukirsari.