Tujuan tulisan ini ialah untuk melihat konsep Paroki, kaum awam, pelayanan dalam paroki, persoalan-persoalan serta tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Paroki sebelum Konsili Vatika II sampai sekarang. Kemudian, bagaimana kita menghidupi Paroki dan saran-saran pastoral kontekstual yang diperlukan zaman sekarang. Metode yang dipakai oleh penulis adalah studi literer atau kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari sumber yang ada, penulis mendeskripkan secara tekstual mengenai paroki dalam menghadapi persimpangan baru. Setelah penulis menggali, meneliti dan merumuskan dari berbagai sumber, maka ada beberapa temuan penting. Pertama, Gereja adalah umat Allah. Konsep ini membawa pengaruh positif yang besar terhadap umat Katolik terutama dalam kaitan dengan panggilan untuk menjadi pelayan. Hidup matinya sebuah Paroki bukan semata-mata di tangan pastor Paroki, tetapi ada di tangan semua umat yang dibaptis. Kedua, semua orang dipanggil pada tugas yang sama yakni melanjutkan karya penebusan Kristus dan menguduskan dunia. Panggilan ini berkat rahmat Sakramen Pembaptisan. Ketiga, Gereja dan karya-karyanya mesti terbuka terhadap perubahan dan perkembangan serta tuntutan dunia. Gereja dihadapkan pada persimpangan baru dengan segala tuntutan dunia yang termanifestasir dalam kerinduan umat. Di sinilah diperlukan sebuah pola pendekatan dan pendampingan yang bijaksana agar tidak ada yang diabaikan dan yang lain merasa diperhatikan. Oleh karena itu, saran-saran pastoral tetap terbuka terhadap situasi dan kebutuhan sebuah medan pastoral paroki.
Copyrights © 2017