INDONESIAN MINING PROFESSIONALS JOURNAL
Vol 2, No 2 (2020): November

PERBANDINGAN TIGA PENDEKATAN GEOSTATISTIK UNTUK MEMODELKAN KETIDAKPASTIAN DALAM ESTIMASI SUMBERDAYA TIMAH DAN MINERAL IKUTAN TIMAH PADA ENDAPAN ALUVIAL

Raymond Kosher Sianturi (Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung)
Mohamad Nur Heriawan (Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung)
Syafrizal Syafrizal (Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung)
Cahyo Okta Ardian (PT Timah Tbk., Provinsi Kep. Bangka Belitung)
Satyogroho Dian Amertho (PT Timah Tbk., Provinsi Kep. Bangka Belitung)
Ichwan Azwardi Lubis (PT Timah Tbk., Provinsi Kep. Bangka Belitung)



Article Info

Publish Date
16 Apr 2021

Abstract

Blok C merupakan salah satu blok endapan aluvial di Pulau Bangka yang memiliki prospek timah dan mineral ikutan timah seperti ilmenite, rutile, anatase, zircon, dan monazite. Endapan aluvial umumnya memiliki variabilitas yang tinggi sehingga faktor ketidakpastian akan sumberdaya timah dan mineral ikutan timah juga tinggi. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara 3 (tiga) pendekatan geostatistik untuk memodelkan ketidakpastian sumberdaya dengan studi kasus pada endapan aluvial di Blok C di Pulau Bangka. Untuk mengetahui variabilitas global di daerah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Global Estimation Variance (GEV), sedangkan untuk mengetahui variabilitas lokal dilakukan menggunakan Sequential Gaussian Simulation (SGS) dan Discrete Gaussian Model (DGM). Hasil dari metode GEV dibandingkan dengan metode SGS dan hasil dari metode SGS juga akan dibandingkan dengan metode DGM. Dari hasil perbandingan GEV dan SGS menunjukkan bahwa hasil GEV cenderung less confidence jika dibandingkan dengan hasil SGS. Less confidence pada hasil GEV disebabkan oleh efek proporsional di daerah penelitian. Hasil perbandingan SGS dan DGM menunjukkan pola yang hampir sama untuk Sn (timah) dan ilmenite+rutile+anatase serta pola yang cukup berbeda untuk zircon. Perbedaan ini disebabkan oleh pemusatan data yang merupakan bagian dari metode DGM. Selain itu, mayoritas nilai minimum hasil DGM lebih besar daripada nilai minimum hasil SGS dan nilai maksimum hasil DGM lebih kecil daripada nilai maksimum hasil SGS. Hal ini disebabkan oleh change of support coefficient (r) yang mempengaruhi fungsi dari transformasi

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

impj

Publisher

Subject

Aerospace Engineering

Description

This Journal is published periodically two times annually : April and October, containing papers of research and development for mineral and coal, including Mining Exploration, Surface Mine System and Operation, Underground Mine System and Operation, Geotechnical, Mine Safety and Mine Environment, ...