Masalah utama dalam penulisan artikel ini adalah bolehkah gereja menyelenggarakan ibadah secara online? Pada awalnya ada yang tidak setuju, tetapi juga ada yang setuju. Jadi tujuan dari penulisan artikel ini ingin menguraikan dasar Alkitab yang menjadi acuan bagi penyelenggara ibadah secara online. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari ibadah secara offline. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan dari ibadah secara online. Menjelaskan relevansinya ibadah online pada masa dan pasca pandemi Covid-19. Di samping menguraikan hal-hal tersebut artikel ini sekaligus sebagai upaya pencerahan terhadap hakikat ibadah Kristen yang benar dalam memasuki era baru di masa pandemi dan perkembangan yang pesat dalam teknologi digital. Metode penelitian dalam penulisan artikel ini adalah analisis kepustakaan dengan metode deskriptif. Kesimpulannya adalah ibadah online di masa dan paska pandemi Covid-19 masih tetap relevan untuk tetap diselenggarakan.
Copyrights © 2021