cover
Contact Name
Yohanes Hasiholan Tampubolon
Contact Email
jotampubolon@ymail.com
Phone
+62263-2323854
Journal Mail Official
tedeum@sttsappi.ac.id
Editorial Address
Kp. Palalangon RT 02 RW 09, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kotak Pos 10 Ciranjang 43282 Cianjur, Jawa Barat
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
Te Deum (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan)
ISSN : 22523871     EISSN : 27467619     DOI : http://doi.org/10.51828/td
Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk memublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam lingkup kajian: 1. Penelitian teologi dan tinjauan Alkitabiah (Theological and Biblical research) 2. Pembangunan pedesaan (rural development) 3. Pendidikan kristen (Christian education) 4. Misi holistik (holistic mission) 5. Etika Kristen (Christian ethics).
Articles 155 Documents
Pelayanan Pastoral Kedukaan Akibat Kematian Yang Mendadak Amperiyana Nguru
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.7

Abstract

This research is intended to give attention to people who are grieving because of sudden death. Separation because of death is a "very strenuous" situation for someone because it can cause stress and depression with impacts on psychological well-being, socio-culture, and spirituality. In addition, many people who mourn are not ready to face the separation. Taking the aforementioned things into consideration, the author wants to conduct research and provide help through healing pastoral care. What is meant by healing is to make a grieving person "rise up" from his prolonged grief. Furthermore, it is expected that the mourners can move on in living the future. Sampling was carried out on 5 cases of sudden death at GPIB Sejahtera Bandung. The pastoral care that has been carried out by GPIB Sejahtera Bandung as a whole has not been ideal and has not touched the grief experienced by its members, because the pastoral care of grief has only been served in the form of consolation services carried out before the funeral, deliverance and funeral services, and thanksgiving worship that was held after the funeral. As a result there is nothing that helps the grieving people to be able to rise from their prolonged grief. Relevant pastoral care for people who grieve at GPIB Jemaat Sejahtera Bandung is healing pastoral care. Healing pastoral care is expected to be able to resolve the damage experienced by someone by restoring the person towards wholeness and guiding him/her to reach a better state than the original condition.
Relasi Israel dan Gereja Deni Telaumbanua
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.8

Abstract

Israel and church relations are generally seen in two opposite poles. At the first pole the Parentesis's view maintains the difference. At other poles the view of Covenantalis saw the unity of both. The main thesis of this article is the relationship between Israel and the church, that in the end there is only one Israelite or one church to be saved. It was evidenced through the elaboration of Romans 9-11. The Apostle Paul analogize the unity of Israel and the church with the dough and olive trees. In the end, the olive tree consists of a wild bud that is grafted (not Israel) and the original shoots (' All-Israel ' stubborn) are remade. From the description, at the end of this article, the author outlines the relationship application between Israel and the church against some other Christian doctrines, such as: Christology, Soteriology, Ecclesiology, eschatology, and in the practical life of people Christian.
Peran Sosiologis Gereja Dalam Relasi Kehidupan Antar Umat Beragama Indonesia arthur aritonang
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.9

Abstract

Artikel yang berjudul “Peran Sosiologis Gereja di Indonesia” membahas mengenai bagaimana seharusnya gereja menyadari akan posisi dan perannya di tengah masyarakat. Sebab dewasa ini gereja-gereja di Indonesia sangat minim kesadarannya untuk mengamati fenomena sosiologis yang ada di luar gereja. gereja juga tidak bisa menolak kenyataan masyarakat yang pluralistik. Mengapa ini menjadi penting? Karena gereja mempunyai peranan penting dalam menjaga kestabilan politik di Indonesia serta gereja juga mempunyai tanggung jawab sosial atas republik ini. Karenanya tulisan ini akan lebih banyak tekanannya pada pembahasan mengenai kekristenan termasuk hubungan kekristenan dan Islam di Indonesia. Tulisan ini juga menyuguhkan secara objektif kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh gereja dalam sejarah maupun di masa kini. Ini menjadi bahan untuk melakukan otokritik yang juga disertai dengan masukan yang konstruktif demi kebaikan masa depan gereja. Terakhir, bagaimana gereja harus menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia dengan cara merumukan teologi gereja yang bersifat keindonesiaan.
Pemikiran Teologi Deuteronomis Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.10

Abstract

Masalah dalam tulisan ini adalah apakah yang menjadi teologi kitab Deuteonomi? Karena, ada pandangan yang menyatakan bahwa kitab Perjanjian Lama hanya berisi hukum legalis. Maka, tujuan artikel ini adalah menjelaskan ideologi, maupun teologi kitab Deuteronomi. Metode yang digunakan adalah metode historis kritis untuk mengungkapkan teologi kitab Deuteronomi. Kesimpulannya adalah bahwa teologi kitab Deteronomi adalah memerjuangkan kemanusiaan dan keadilan.
A Biblical Holistic Approach to Proverty Jon Gunthorpe
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.12

Abstract

Historically, 'the poor' are those who are in need materially and so the way to care for them is to give financial or material assistance. While there has been some progress in the recent century, poverty alleviation still remains a major issue in our world. From a Biblical perspective poverty is one of the consequences of sin, but it is understood in a broader way than merely physical poverty. God works to reverse the results of sin and restore all things, which includes all forms of poverty. In the Old Testament the poor are most often discussed in economic terms, however there are also references to those in spiritual need. The primary principle was that the Israelites were to care for the poor among them, which reflected God's care for them. However, they often fail and are rebuked for exploiting the poor. In the New Testament poverty is discussed even more clearly in an holistic way: there are the materially poor, the socially poor, but all people are spiritually poor. Hence the way to care for the poor must address these different types of poverty. Of paramount importance is to help people out of spiritual poverty, for that has eternal consequences. However, it is also clear that Christians who properly understand God's grace to them, will respond by caring for others holistically. Such care was seen in the early NT church from congregations who were transformed to serve, as taught and modelled by Jesus. The ongoing challenge for Christian churches today is to continue to care for all varieties of the poor, enabling and empowering them to help themselves as Jesus' instructed.
Telaah Kritis Etika Lingkungan Lynn White Yohanes Hasiholan Tampubolon
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.13

Abstract

Lynn White dikenal melalui kritiknya terhadap agama Kristen dalam artikelnya The Historical Roots of Our Ecologic Crisis tahun 1967. Selain kritik tersebut, White juga memberikan kontribusi konstruktif melalui pandangannya mengenai etika lingkungan. White menolak etika antroposentris dan instrumentalis, ia menganjurkan etika demokrasi spiritual semua makhluk Tuhan. Model etika ini ditawarkan sebagai sarana untuk mengubah sikap dan perilaku untuk mengatasi masalah kerusakan lingkungan. Model etika tersebut kemudian diadaptasi dan dikritisi oleh para sarjana. Namun, di tengah kerusakan lingkungan yang semakin membutuhkan respon mendesak, diperlukan etika yang adaptif yang yang dapat mendorong semua umat untuk terlibat dalam transformasi kehidupan, baik itu transformasi pandangan dunia individual, dalam aplikasi praktis keeharian hingga transformasi struktur kehidupan bermasyarakat.
Keadilan Berdasarkan Kota Perlindungan dalam Ulangan 4:41-43 dan 19:1-13 Aeron Frior Sihombing; Barnabas Ludji; Pelita Surbakti
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.14

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengapa ada perbedaan kota perlindungan dalam Ulangan 4:41-43 dan 19:1-13 dengan Keluaran 21:12-14, dan Bilangan 35:9-34. Temanya adalah kota-kota perlindungan, namun dengan berbeda versi teologis maupun waktunya. Masalah ini diselesaikan dengan metode historis kritis, sehingga sampai pada asumsi yaitu kota perlindungan merupakan perwujudan dari keadilan sosial.
Ibadah dan Keadilan-Kebenaran (Amos 5:21-24) Aseng Samongilailai
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.15

Abstract

Topik yang dibicarakan dalam tulisan ini adalah tentang ibadah dan keadilan-kebenaran yang termuat dalam Amos 5:21-24. Ada pandangan yang mengatakan bahwa kecaman Tuhan dalam teks tersebut merupakan kecaman terhadap ibadah itu sendiri. Benarkah demikian? Selain itu, terdapat perdebatan soal pemaknaan terhadap keadilan dan kebenaran. Ada pandangan yang mengatakan bahwa keadilan dan kebenaran dalam teks tersebut bukan dimaksudkan sebagai anjuran maupun desakan terhadap Israel untuk dipraktikkan dalam ranah kehidupan bersama, melainkan memaksudkan kedatangan keadilan dan kebenaran dari Tuhan. Topik dan permasalahan di atas akan diulas dengan menggunakan pendekatan historis kritis untuk mengungkapkan makna dari kecaman Tuhan terhadap ibadahdan keadilan-kebenaran yang dianggap hanya dari sisi Tuhan. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa Tuhan tidaklah membenci ibadah sendiri, dan bahwa keadilan-kebenaran dimaksudkan sebagai ajakan untuk dipraktikkan oleh orang-orang Israel.
Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga di Era Digital Fredik Melkias Boiliu
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.17

Abstract

Artikel ini mengulas tentang pembelajaran pendidikan agama Kristen dalam keluarga di era digital untuk meningkatan spiritualitas dan moralitas anak. Orangtua merupakan sosok utama yang mewariskan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas pada anak sejak dini melalui pengajaran pendidikan agama Kristen. Spiritualitas dan moralitas merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan anak. Di samping itu, era digital membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan anak. Dalam hal ini, dampak negatifnya sangat memengaruhi pertumbuhan spiritualitas dan moralitas anak. Oleh sebab itu, orangtua harus bertanggung untuk meningkat spiritualitas dan moralitas anak melalui pengajaran pendidikan agama Kristen dalam keluarga. Orangtua harus mengajarkan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas pada anak berulang-ulang dimana saja dan kapanpun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian literatur dan riset pustaka.
Pelayanan Pastoral bagi Istri yang Ditinggalkan Suami Marlina Pallangan
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 10 No 1 (2020): Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v10i1.19

Abstract

Setiap keluarga selalu mengharapkan kehidupan yang harmonis dan bahagia. Namun, perjalanan hidup terkadang tidak seperti yang diharapkan. Bahkan tidak bisa dimungkiri bahwa ada pasangan suami-istri yang akhirnya berpisah dan berakhir dengan perceraian. Karena itulah, istri-istri yang ditinggalkan para suami itu akan berusaha bertahan hidup sendirian sambil mengasuh anak-anak yang ditinggalkan oleh ayah mereka. Karya tulis ini menguraikan bagaimana pergumulan para istri yang ditinggalkan suami mereka. Penulis mencoba menganalisis beberapa penyebab yang membuat sang suami pergi meninggalkan istrinya, sekaligus menawarkan beberapa solusi untuk mencegah dan mengatasinya melalui beberapa bentuk pelayanan pastoral. Misalnya melalui pelayanan pengampunan dan pemberdayaan, para istri akan dimampukan untuk kembali menjalani hidup mereka dengan penuh semangat dan bersukacita dalam kasih pemeliharaan Tuhan. Mereka dapat mandiri dan berdaya dalam menjalani kehidupan keluarga dan membina anak-anak mereka. Tulisan ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif.

Page 1 of 16 | Total Record : 155