Bakteri yang sering menjadi penyebab diare infeksi adalah Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Penggunaanantibiotik yang berlebihan dan kurang rasional pada kasus diare mendorong terjadinya perkembangan resistensipatogen multi obat. Propolis merupakan salah satu solusi untuk mengatasi infeksi diare. Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui kemampuan efek antibakteri ekstrak propolis terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigelladysenteriae dalam pengujian secara in vitro dengan berbagai konsentrasi. Penelitian eksperimen laboratoriumsecara in vitro. Sampel dalam penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae dengan tahapanpenelitian dimulai dari proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi bertingkat. Hasilpenelitian menunjukkan konsentrasi fraksi n-heksan terkecil yang masih menghambat pertumbuhan bakteriEscherichia coli dan Shigella dysenteriae adalah 250 µg/ml dan konsentrasi ini dinyatakan sebagai nilai KHM. Ujikesetaraan konsentrasi 250 µg/ml fraksi n-heksan propolis setara dengan 4,0 µg/ml ciprofloxacin terhadapEscherichia coli dan setara dengan 4,6 µg/ml ciprofloxacin terhadap Shigella dysenteriae, sedangkan uji kesetaraankonsentrasi 250 µg/ml fraksi etil asetat propolis setara dengan 5,2 µg/ml ciprofloxacin terhadap Escherichia colidan setara dengan 4,5 µg/ml ciprofloxacin terhadap Shigella dysenteriae. Kesimpulan penelitian ini adalah Ekstrakn-heksan dan etil asetat propolis memiliki efektifitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Shigella dysenteriae.Fraksi n-heksan dan etil asetat propolis memiliki aktivitas antibakteri yang lebih rendah jika dibandingkan denganciprofloxacin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae. Senyawaantibakteri yang terdapat dalam fraksi n-heksan dan etil asetat propolis adalah flavonoid dan fenol.
Copyrights © 2019