Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan konstruksi makna tanda, kode-kode semiotika, dan ideologi dalam Balai Pertemuan Umum (BPU) Ruma Gorga Mangampu Tua di Jakarta. Penelitian ini menggunakan kajian semiotika Roland Barthes (1967) dan diaspora (Hall, 1990). Ditemukan bahwa objek tanda dikonstruksi sebagai imajinasi dari ruma bolon yang ditunjukkan dari fungsi atap rumah, badan rumah, pondasi rumah, panggung depan, tempat duduk, serta empat belas ragam hias gorga sebagai suatu ingatan diaspora Batak Toba di Jakarta tentang kampung halamannya. Kedua, dari elemen-elemen tersebut, BPU Ruma Gorga Mangampu Tua di Jakarta juga menunjukkan dirinya sebagai bangunan hibrid (pencampuran identitas) modern dan tradisional yang dipahami sebagai kode-kode semiotika. Ketiga, bangunan ini juga menunjukkan ideologi si pemilik gedung melalui pilihan bentuk dan hiasan karena adanya monopoli dagang (materialisme) di balik dominasi produk-produk BPU lainnya di Jakarta yang ditunjukkan sebagai mitos kebataktobaan dan kemegahan. Ideologi juga ditunjukkan sebagai gagasan diaspora Batak Toba di Jakarta tentang ingatan kampung halamannya agar mereka tetap terikat dengan nilai-nilai dan norma adat kehidupan budaya Batak Toba.
Copyrights © 2021