Jurnal Veteriner
Vol 22 No 2 (2021)

Aktivitas Antitumor Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) secara In Vivo pada Mencit

Ardi Sandriya (Institut Pertanian Bogor)
Bambang Pontjo Priosoeryanto (Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Institut Pertanian Bogor)
Gunanti Gunanti (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia)
Eva Harlina (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia)
Riski Rostantinata (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia)
Lina Noviyanti Sutardi (Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Indonesia)
Rachmi Ridho (Fakultas Farmasi, Universitas Gunadarma, Depok)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) untuk terapi penyakit tumor. Penelitian ini menggunakan enam ekor mencit betina berumur lima minggu dengan bobot badan 20-25 g yang telah diinduksi karsinogen 7.12- dimetilbenz(?)anthracne (DMBA). Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit yaitu kelompok yang diberi plasebo (KK) dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus (KE). Kelompok KK diberi plasebo berupa aquabides. Kelompok KE diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dengan dosis 120 mg/kg BB. Pengamatan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Massa tumor dari kedua kelompok mencit dikoleksi dan difiksasi dalam neutral buffered formalin (NBF) 10%. Kemudian dibuat preparat histopatologi dan diwarnai pewarna Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan gambaran makroskopik permukaan kulit pada daerah tumbuhnya tumor mengalami alopesia, tumbuh benjolan berwarna kemerahan dan keropeng. Hasil pengukuran bobot badan mencit kelompok KK mengalami penurunan, sedangkan berat badan mencit pada kelompok KE mengalami kenaikan setiap minggunya. Diameter tumor kelompok KK mengalami peningkatan, sedangkan diameter tumor pada kelompok KE mengalami penurunan pada minggu ke empat pemberian bahan uji. Gambaran mikroskopik menunjukkan benjolan massa tumor yang terbentuk terdiri atas tiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma (16,7%), fibrosarcoma (16,7%) dan squamous cell carcinoma (66,6%). Ketiga tumor digolongkan dalam diferensiasi baik 33,4%, diferensiasi sedang 33,4%, diferensiasi buruk 16,7%, dan tidak berdiferensiasi 16,.7%. Laju pertumbuhan tumor selaras dengan tingkat diferensiasi. Tumor yang bermetastasis sebanyak 50% dan tidak bermetastasis sebanyak 50%. Rataan indeks mitosis dan angiogenesis terjadi penurunan yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus menurunkan pertumbuhan tumor dan dapat digunakan untuk terapi tumor.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jvet

Publisher

Subject

Veterinary

Description

Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah ...