BAHAS
No 86 TH 39 (2013): BAHAS

Kontribusi phonetische Zeichen terhadap Keterampilan Berbicara Mahasiswa Bahasa Jerman

JUJUR SIAHAAN (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2013

Abstract

Pedoman fonetik  alphabet bahasa Jerman dapat mengurangi jumlah mahasiswa yang enggan berbicara bahasa Jerman karena takut salah bunyi (Aussprache) atau takut tidak mendapat tanggapan dari si pendengar. Pedoman itu disebut Internationales Phonetisches Alphabet (IPA). Bagaimana mengucapkan setiap lambang bunyi baik itu vokal, diftong dan konsonan, telah ditranskripsikan dengan jelas. Untuk mampu berbicara bahasa Jerman  dengan benar sesuai hakekatnya, diharapkan lebih dulu memahami alphabet bahasa Jerman maupun artikulasi yang tepat yang disusun dalam IPA. (Zur Beschreibung der gesprochenen Sprache, d.h. seiner Laute (Vokale, Konsonanten) und seiner prosodischen Merkmale (Intonation, z.B. Wort und Satzakzent), bedient man sich der Lautschrift, des Zeichensystem IPA (“Internationales Phonetisches Alphabet”) (Kaunzner, Ulrike A. 1997). Berpedoman pada kriteria IPA dengan mengaplikasikannya melalui phonetische Zeichen, maka mahasiswa akan lebih trampil berbicara bahasa Jerman dan dapat dipahami oleh si pendengar. Sehingga pesan atau ide apa yang disampaikan akan segera mendapat tanggapan dan komunikasi dapat berjalan lancar. The primary function of language is for interaction and communication (Setiyadi: 2006). Apabila mahasiswa telah mampu berkomunikasi dengan baik, hal ini berarti bahwa keterampilan berbicara mahasiswa telah tercapai yang menjadi sebagai tujuan utama dari program studi pendidikan bahasa Jerman. Keywords:  phonetische Zeichen dan  ketrampilan berbicara

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

bahas

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri ...