cover
Contact Name
Wahyu Wiji Astuti
Contact Email
ahyu_wiji@yahoo.com
Phone
+6281375372028
Journal Mail Official
wahyu_wiji@yahoo.com
Editorial Address
Medan tembung
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
BAHAS
ISSN : 24427594     EISSN : 24427594     DOI : https://doi.org/10.24114/bhs.v32i1
Jurnal BAHAS memuat kajian-kajian tentang bahasa, sastra, seni dan budaya. Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Medan.
Articles 546 Documents
PENGARUH KEMAMPUAN PENALARAN VERBAL TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS VIII SMP SWASTA PAB 5 KECAMATAN PATUMBAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN PEMBELAJARAN 2007/2008 ITA KHAIRANI
BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i86 TH 39.2393

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mengetahui kemampuan penalaran verbal, keterampilan menulis wacana narasi, dan siswa kelas VIII SMP Swasta PAB 5 Kecamatan Patumbak Kabupaten dan pengaruh kemampuan penalaran verbal terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP Swasta PAB 5 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang Tahun Pembelajaran 2007/2008. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII, berjumlah 118 orang. Seluruh populasi ini dijadikan subjek penelitian (penelitian populasi). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif teknik analisis statistik korelasional. Instrumen penelitian adalah tes kemampuan penalaran verbal berbentuk objektif sebanyak 20 soal dan tes keterampilan menulis wacana narasi berbentuk karangan/tulisan. Berdasarkan teknik analisis data, ditemukan hasil penelitian antara lain, nilai rata-rata kemampuan penalaran verbal adalah 77,25 kriteria B (baik) dan nilai rata-rata keterampilan menulis wacana narasi adalah 74,41 kriteria B (baik). Kemampuan penalaran verbal memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan menulis wacana narasi sebesar 51,70%, sehingga terampil-tidaknya siswa menulis wacana narasi sangat dipengaruhi oleh kemampuannya bernalar.   Kata – kata kunci : Penalaran Verbal, Menulis Wacana Narasi
Pengembangan metode context clues untuk meningkatkan keterampilan membaca mahasiswa Jurusan pendidikan bahasa inggris Universitas negeri medan ADE AINI NURAN; RITA SUSWATI
BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i4.5702

Abstract

Membaca merupakan proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak : (1) langsung, yakni menghubungkan ciri penanda visual dari tulisan dengan maknanya, dan (2) tidak langsung, yakni mengidentifikasi bunyi dalam kata dan menghubungkannya dengan makna (Spodek dan Saracho dalam Ahmad Rofi‟uddin, dkk, 2001: 31). Dalam mengajarkan keterampilan membaca dibutuhkan metode yang mampu memotivasi minat pembelajar, karena membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan yang harus dikuasai mahasiswa bahasa Inggris UNIMED, selain keterampilan menulis, menyimak dan berbicara. Context Clues merupakan metode pengajaran yang memudahkan mahasiswa menebak kata tanpa membuka kamus, cukup melihat konteks yang diberikan. Dalam mempelajari Literal Reading, tujuan pembelajaran yaitu melatih mahasiswa agar kompeten dalam mengidentifikasi kata pada wacana  dan memahami makna kata berdasarkan konteks dan mampu menemukan gagasan utama dan memahami informasi tersirat dari sebuah teks, metode Context Clues sejalan dengan tujuan pembelajaran Literal Reading. Kata Kunci : membaca,  metode Context Clues, bahan ajar Literal Reading 
PERUBAHAN SOSIAL EKOLOGI DAN PERUBAHAN BUDAYA LINGUAL DALAM SISTEM KEKERABATAN MELAYU LANGKAT Abdurahman Adisaputera
BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i81 TH 38.2508

Abstract

Bahasa dan adat istiadat adalah dua unsur penting penanda identitas suatu etnik. Kedua unsur ini muncul dalam sistem kekerabatan. Pada komunitas Melayu Langkat, sistem kekerabatan mengacu pada garis keturunan ibu dan garis keturunan ayah. Sistem kekerabatan dapat dibedakan berdasarkan (1) lapisan sosial dan (2) lapisan keluarga. Panggilan kekerabatan pada lapisan sosial adalah tengku, wan, datuk, aja dan orang kaya, serta encek dan tuan. Pada lapisan keluarga, komunitas Melayu memiliki 8 panggilan (sapaan) kekeluargaan sesuai dengan urutan kelahiran yaitu ulong/yong, ngah, alang, uteh, andak, oda/uda, etam, dan suncu. Hasil pengujian terhadap 230 responden membuktikan bahwa sebagian komunitas remaja tidak memahami dan tidak lagi menggunakan sapaan ini.
ANALISIS EUFEMISME DAN DISFEMISME PADA DETIK.COM DI TWITTER Stivani Ismawira Sinambela; Mulyadi Mulyadi
BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v30i1.16669

Abstract

Abstract Detikcom is a popular online media in Indonesia. As an online media that is trusted by Indonesian people, this media always presents domestic and foreign news. This media also uses Twitter as a social media that contains the latest news so that people know the media quickly and accurately. After passing the data collection technique in the form of reading and identifying news on the online media, it can be analyzed that the media also uses the style of euphemism and disfemism in loading the news in 2019. Judging from the form of grammatical units, the euphemisms used in detikcoms consist of grammatical units of words, phrases, and sentences. Keywords: Eufemism, Disfemism, Semantic, Taboo Language
TINJAUAN MENGENAI CERITA RAJA SIDABUTAR DI TOMOK SAMOSIR DALAM SASTRA RAKYAT BATAK TOBA TIAR TIAR
BAHAS No 84 TH 38 (2012): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i84 TH 38.2331

Abstract

Artikel ini menyajikan tentang pentingnya Bahasa daearah dalam kehidupan sehari-hari, dimana Bahasa daerah adalah salah satu faktor yang turut membina pengembangan bahasa nasional Indonesia. Dan bahasa itu adalah sebahagian cabang dari kebudayaan. Cabang yang lain adalah adat istiadat, ilmu pengetahuan, ekonomi, hukum, dan seni. Kebudayaan yang dimaksud penulis adalah “ Segala sesuatu yang terjadi karena usaha tangan dan akal manusia karena penjelmaan budi atau kekuatan akalnya disebut kebudayaan”. Bahasa daerah itu merupakan sumber dalam memperkaya bahasa Indonesia. Di antara bahasa daerah itu termasuklah bahasa daerah Batak Toba. Batak Toba adalah salah satu dari bahasa daerah di Indonesia.
ARTIKULASI SETIAP FONEM DALAM BAHASA PRANCIS Pengadilen Sembiring
BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i2.5636

Abstract

Konsonan dalam bahasa Prancis memiliki keunikan tersendiri. Untuk membunyikan setiap bunyi konsonan dalam bahasa Prancis tersebut, dibagi atas cara artikulasi dan tempat artikulasi. Sedangkan fonem terdapat pada saat transkripsi baik tulisan dan lisan. Dalam bahasa tulisan fonem dapat ditandai dengan simbol simbol fonetik, sedangkan dalam bahasa lisan fonem dapat ditandai dengan bunyi setiap fonem ditranskripsikan secara berbeda-beda. Tetapi, ada kalanya beberapa konsonan ditranskripsikan oleh sebuah fonem yang sama: misalnya konsonan ‘s’ diantara dua vokal ditranskripsikan oleh fonem [z], hal tersebut sama dengan konsonan ‘z’ yang memang ditranskripsikan oleh fonem [z].Konsonan-konsonan seperti s, x, z, t kerap kali tidak dibaca ketika konsonan tersebut terletak di akhir kata. Kata Kunci: Artikulasi, Fonem, Bahasa Prancis
EUFEMISME DALAM WACANA POLITIK Syamsul Bahri
BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i73TH XXXVI.2476

Abstract

Tulisan ini dapat memberikan gambaran sejauh mana efektifitas eufemisme dalam tataran politik serta ruang lingkupnya dalam kehidupan di masyarakat. Banyaknya penggunaan bahasa eufemisme yang dilakukan oleh para elit politik serta kalangan birokrat kerap mengaburkan realita sosial yang terjadi di masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat yang sulit membedakan antara opini dan fakta serta timbulnya beragam perspektif atas suatu peristiwa. Pada akhirnya, eufemisme sudah menjadi komoditas politik bagi para elitpolitik serta kalangan birokrat dalam meyampaikan suatu permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kata Kunci: eufemisme,wacana, politik.
UTOPIA AND DYSTOPIA IN THE MAP OF AMERICAN LITERATURE Muhammad Kiki Wardana
BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i1.11566

Abstract

American literature shapes its narrative, form and ideology by the streams of historical events, political turmoil, land acquisition and conquest, civil wars and slavery. These very pivotal elements pertain to every theory or any literary criticisms that develop through time. Literature itself is timeless and universal but the birth of every literary criticism rejuvenates the perspective of preceding literary form itself. Utopia literature exposes the so called imagined perfect society where every realm of life is flawless. Utopia is just a notion of social depiction where high expectation is exercised and dreamt for. It is expressed as social critic at the same time where society at the time the utopia literature written is deteriorating or even crumbled. Dystopia, the derivative of Utopia sees it the other way around, it gives a reverse psychology consequence where everything is controlled and perfect would never be achieved. Dystopia criticizes Utopia for dreaming the dream of perfect society which the salient feature of dystopia against it. Dystopia gives us a clear understanding that our world in the future could be returned to the tyranny where the power of a nation relies on an evil leader. Dystopia seems relevant at the present even though it depicts the future society.  Therefore, American literature embraces utopia and dystopia as American’s effigy of today’s life. The objective of this study is to trace, codify and comprehend the development of american’s utopia and dystopia literature through some works that have been written to present us a tangible map of the utopia and dystopia streams of literature.  
KONSEP PROYEKSI DALAM PERSPEKTIF LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL (LSF) Zainuddin Zainuddin
BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v26i2.5555

Abstract

Konsep proyeksi dalam tulisan ini membicarakan aksi sebagai suatu aspek khusus dalam sustu teks yang direalisasikan dalam suatu peristiwa (fakta). Pembahasan didasarkan pada teori linguistic sistemik fungsional oleh Halliday (1994). Proyeksi terdiri dari dua jenis secara semogenesis yaitu proyeksi sintaksis (lexicogrammar) dan proyeksi semantik. Proyeksi sintaksis merupakan pemaparan kembali perkataan (wordings) ke dalam sistem linguistik. Dengan kata lain, merepresentasikan kembali pengalaman linguistic ke dalam linguistik yang lain. Kemudian pengalaman linguistik itu dapat diproyeksikan yakni orang lain mengatakannya kembali. Proyeksi semantik merupakan pemaparan arti secara kontekstual dalam pengalaman linguistik. Dalam proyeksi semantik hal ini merupakan proses pemroyeksi dalam proses mental seperti proses berpikir secara verbal. Dengan kata lain proyeksi semantik secara spesifik lebih menekankan kepada proses kepercayaan diri yang merupakan proses mental kognisi hal ini berarti bahwa bahasa digunakan sebagai alat berpikir dan tidak ada perkataan yang diproyeksikan. Dari dua jenis proyeksi seperti diuraikan di atas diturunkan dua jenis proses pemroyeksi yaitu proyeksi kutipan lokusi (verbal) dan laporan ide (mental).   Kata Kunci: Proyeksi, dalam linguistik sistemik fungsional
IMPLEMENTASI METODE PQRST DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA (READING) MAHASISWA Johan Sinulingga
BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i77 TH 37.2603

Abstract

Generally, this research is aimed at improving students’ reading comprehension by implementing the PQRST teaching method. Subjects of the research are the students of 2009/2010 academic year taking reading I subject. The research uses classroom action research method. The data are collected by reading comprehension test for measuring the students’s reading comprehension and questionarrie with Liket scale for collecting the students’ perceptions toward  PQRST teaching method. The data are analyzed by descriptive technique. The results of research show that 1) the preliminary comprehension of the students’ reading comprehension is relative poor and very poor in which the distribution of comprehension is not proportional, 2) After first cycle, the students’ reading comprehension improve relativel significantly, 3) Then, after the end of the research, the students’ reading comprehensions improve significantly which most of them (52,94) obtains grade B or  it is categorized good and (8,82%) reaches grade A. Only about (32.35%) and (2,94%) of them still have grade C and D. However, nobody gets failed.  In term of perception, generally the students have positive and good responds and perception toward the PQRST teaching method for teaching and learning reading comprehension subject.   Kata Kunci : metode PQRST, keterampilan membaca

Page 1 of 55 | Total Record : 546


Filter by Year

2007 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 34, No 1 (2023): BAHAS Vol 33, No 4 (2022): BAHAS Vol 33, No 3 (2022): BAHAS Vol 33, No 2 (2022): BAHAS Vol 33, No 1 (2022): BAHAS Vol 32, No 4 (2021): BAHAS Vol 32, No 3 (2021): BAHAS Vol 32, No 2 (2021): BAHAS Vol 32, No 1 (2021): BAHAS Vol 31, No 4 (2020): BAHAS Vol 31, No 3 (2020): BAHAS Vol 31, No 2 (2020): BAHAS Vol 31, No 1 (2020): BAHAS Vol 30, No 4 (2019): BAHAS Vol 30, No 3 (2019): BAHAS Vol 30, No 2 (2019): BAHAS Vol 30, No 1 (2019): BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS Vol 29, No 3 (2018): BAHAS Vol 29, No 2 (2018): BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS Vol 28, No 3 (2017): BAHAS Vol 28, No 2 (2017): BAHAS Vol 28, No 1 (2017): BAHAS Vol 27, No 4 (2016): BAHAS Vol 27, No 3 (2016): BAHAS Vol 27, No 2 (2016): BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS Vol 26, No 4 (2015): BAHAS Vol 26, No 3 (2015): BAHAS Vol 26, No 2 (2015): BAHAS Vol 26, No 1 (2015): BAHAS Vol 25, No 4 (2014): BAHAS Vol 25, No 3 (2014): BAHAS No 89 TH XL (2014): BAHAS No 86 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 39 (2013): BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas No 84 TH 38 (2012): BAHAS No 83 TH 38 (2011): BAHAS No 82 TH 38 (2011): BAHAS No 81 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 38 (2011): BAHAS No 80 TH 37 (2011): BAHAS No 79 TH 37 (2010): BAHAS No 78 TH 37 (2010): BAHAS No 77 TH 37 (2010): BAHAS No 76 TH 37 (2010): BAHAS No 75TH XXXVI (2009): BAHAS No 74TH XXXVI (2009): BAHAS No 73TH XXXVI (2009): BAHAS No 72TH XXXVI (2009): BAHAS No 69TH XXXV (2008): BAHAS No 65TH XXXIV (2007): JURNAL BAHAS More Issue