Penyimpanan obat bertujuan untuk mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat penyimpanan yang tidak baik, memudahkan pencarian dan pengawasan obat-obatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental menggunakan data yang diambil secara retrospektif dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan daftar tilik. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan acuan Permenkes nomor 72 tahun 2016 dan menggunakan indikator penyimpanan obat sebagai faktor pendukungnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan penyimpanan sediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Wismarini Pringsewu pada poin persyaratan penyimpanan, komponen penyimpanan, pengaturan penyimpanan dan metode penyimpanan sudah sesuai dengan standar Permenkes RI No.72 tahun 2016. Poin pengelolaan obat emergency sudah sesuai dengan standar Permenkes RI No.72 tahun 2016. Namun pada indikator nilai TOR, persentase obat kadaluarsa dan stok mati belum sesuai dengan standar yaitu nilai TOR sebesar 7 kali/tahun dengan standar sebesar 10-23kali/tahun dan persentase obat kadaluarsa 1,09% dengan standar < 0,2 %, stok mati sebesar 13,4% dengan standar 0%.
Copyrights © 2021