ABSTRAKSebagai bangsa yang besar, dimana terdiri dari berbagai suku dan agama tentu konflik antar agama tidak bisa dihindari. Menurut Tarmizi Taher, gesekan beragama sering hadir dikarenakan kurangnya kesadaran dan pemahaman setiap pemeluk agama bahwa perbedaan adalah sesuatu yang menjadi sunnatullah. Sentimen beragama, sifat ingin benar dan ingin menang sendiri adalah aspek internal dalam masyarakat. Sementara aspek politik dan kekuasaan adalah aspek eksternal yang menjadikan masyarakat sebagai jalan menuju hidden mission pemangku kepentingan. Tarmizi Taher hadir ditengah-tengah hiruk-pikuk kerukunan beragama di Indonesia dengan berbagai konsep pluralitas dan model dakwahnya. Taher merumuskan berbagai mediasi guna menjembatani masyarakat yang majemuk agar menerima perbedaan satu sama lain. Taher juga sangat gencar mensosialisasikan konsep pluralitas beragama sebagai jalan efektif meminimalisir gesekan di tengah masyarakat. Menurut Taher, hal paling urgen dalam membina kerukunan beragama adalah dengan menjadikan tokoh berpengaruh di masyarakat sebagai juru bicara atau juru penengah sehingga nilai-nilai toleransi beragama dapat diimplementasikan dengan baik. Mediasi dakwah Tarmizi Taher dilakukan secara lisan, perbuatan, dan contoh teuladan.Kata Kunci: Tarmizi Taher, Pluralisme, Mediasi Dakwah
Copyrights © 2021