Pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi dan menunjukkan kecenderunganmenurun selama 3 tahun terakhir. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 menunjukkanpemberian ASI saat ini, bayi yang menyusui eksklusif sampai 6 bulan hanya 15,3%,Penyebab utama adalah kesadaran akan pentingnya ASI, rasa percaya diri ibu yangmasih kurang, rendahnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI dan kurangnyadukungan keluarga dalam pemberian ASI. Tujuan penelitian mengetahui danmenganalisis hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap ibu, dan dukungankeluarga terhadap pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan di Puskesmas KedatonKota Bandar Lampung tahun 2012.Rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. JumlahSampel 122 responden. Analisis menggunakan analisis Chi square dan Multiple regresilogistik.Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikandengan pemberian ASI ekslusif dengan (p=0,21) OR 2,6, pengetahuan denganpemberian ASI ekslusif dengan (p=0,003) OR 3,7, sikap dengan pemberian ASI ekslusifdengan (p=0,017) OR 2,75, dukungan keluarga dengan pemberian ASI ekslusif dengan(p=0,005) OR 3,191, dan dari analisis multivariate variable yang paling dominanhubungannya terhadap pemberian ASI ekslusif yaitu Pengetahuan berhubungan palingdominan terhadap pemberian ASI eksklusif (p=0,019) OR 2,82 (95% C;1,18-6,69).Dukungan keluarga (p=0,035) OR 2,4 (95% CI;1,062-5,399). Probabilitas atau risikoresponden tidak memberikan ASI secara eksklusif adalah 76,3% bila pengetahuanresponden rendah dan tidak ada dukungan keluarga. Perlu diberikan informasi sebanyakbanyaknya serta secara kontinu tentang manfaat ASI bagi bayi kepada semuamasyarakat. Seperti memasang poster yang memuat slogan tentang ASI adalahmakanan terbaik bagi bayi. Perlu diberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan,pelatihan, seminar dan bimbingan berupa program parenting bagi suami.Kata Kunci : Pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, ASI, Eksklusif
Copyrights © 2018