PAMPAS: Journal of Criminal Law
Vol. 2 No. 2 (2021)

Peran Digital Forensik dalam Pembuktian Tempus Delicti Sebagai Upaya Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Pembuat Video Pornografi

Anas Aditya Wijanarko (Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Ridwan Ridwan (Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
Aliyth Prakarsa (Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)



Article Info

Publish Date
22 Oct 2021

Abstract

This article aims to discuss the role of digital forensics in proving tempus delicti as an effort to criminal liability for the makers of pornographic video (case study: vina garut video. The role of digital forensics is used in the recent case of pornographic content, namely the Vina Garut video case. This case is a case of immoral videos showing pornographic scenes between several men and a woman, there are at least two videos of Vina Garut that are spread on social media and this makes the Garut Resort Police immediately move to investigate this case. This type of research is empirical juridical.  The result of this study lead to the conclusion that  based on the results of digital forensic tests, criminal liability should be imposed on the perpetrator of pornographic videos in this Vina Garut video case, namely against female perpetrators in this case with the initials PA can be categorized as victims while against other perpetrators with initials W and D are subject to Article 37 in conjunction with Article 11 of the Pornography Law, this is because the digital forensic results of the PA can still be categorized as victims.   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk  untuk membahas tentang peran digital forensik dalam pembuktian tempus delicti sebagai upaya pertanggungjawaban pidana pelaku pembuat video pornografi (studi kasus: video vina garut). Peran digital forensic digunakan dalam kasus konten pornografi yang belum lama ini terjadi yaitu kasus video Vina Garut. Kasus ini merupakan kasus video asusila yang memperlihatkan adegan bermuatan pornografi antara beberapa pria dengan seorang wanita, setidaknya terdapat dua video Vina Garut yang tersebar di media sosial dan hal tersebut membuat Kepolisian Resor Garut langsung bergerak menyelidiki kasus ini. Tipe penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. Hasil Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa berdasarkan hasil uji digital forensik maka seharusnya pertanggungjawaban pidana yang dikenakan terhadap para pelaku pembuat video pornografi dalam kasus video Vina Garut ini yaitu terhadap pelaku wanita dalam kasus ini dengan inisial PA dapat dikategorikan sebagai korban sedangkan terhadap para pelaku lain dengan inisial W dan D dikenakan Pasal 37 juncto Pasal 11 Undang-Undang Pornografi hal ini dikarenakan berdasarkan hasil digital forensik PA masih dapat dikategorikan sebagai korban.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

Pampas

Publisher

Subject

Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

PAMPAS: Journal of Criminal Law (ISSN Print 2721-7205 ISSN Online 2721-8325) is a periodical scientific publication in the field of Criminal Law. The word Pampas comes from the Malay language which means Compensation, Pampas is a traditional Jambi sanction as a law to injure people. This journal is ...