BANGUN REKAPRIMA
Vol 7, No 2 (2021): Oktober 2021

PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) JEANS DI SENTRA JEANS SUROBAYAN, WONOPRINGGO, KABUPATEN PEKALONGAN

Edy Suhartono (Politeknik Negeri Semarang)
Suparni Setyowati Rahayu (Politeknik Negeri Semarang)
Basuki Setiyo Budi (Politeknik Negeri Semarang)
Mochammad Yusa (Universitas Bengkulu)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2021

Abstract

Salah satu sentra konveksi berbahan jeans di Jawa Tengah, perkembangan industri jeans di Kabupaten Pekalongan sangat pesat adalah sentra jeans Surobayan,Wonopringgo,Kab.Pekalongan. Sebelum tahun 2010, kondisi sentra jeans di Kabupaten Pekalongan berkembang secara alami. Berdasarkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja, maka jenis industri konveksi jeans menduduki rangking kedua setelah kerajinan batik atau sangat potensial dalam penyerapan tenaga kerja lebih dari 6.300 orang di Surabayan, Wonopringgo, Kab.Pekalongan. Untuk meningkatkan kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan pada Sentra Jeans Surabayan, Wonopringgo, Kab.Pekalongan dilakukan penerapan perangkat produksi bersih berkelanjutan dan minimisasi pembuangan limbah cair melalui pola (3R). Hasil produksi pengrajin konveksi jeans berupa Celana jeans untuk pria dan wanita, Jaket untuk pria dan wanita, kemeja baik untuk dewasa maupun anak anak Kapasitas produksi masing –masing pengrajin konveksi jeans per bulan antara 300 kodi sampai 1200 kodi. Pertumbuhan UKM di Kabupaten Pekalongan khususnya Sentra Jeans Surabayan, Wonopringgo, Kab.Pekalongan setiap tahunnya berkembang meskipun ada yang tutup usahanya, dan merupakan jantung perekonomian garmen di kabupaten Pekalongan. Rata-rata satu perusahaan mempunyai karyawan 15 orang. Setiap tahun rata-rata satu perusahaan mempergunakan, kain jeans 182.880 m, H2O2 1600 L, kostik 2000 kg, teepol 200 kg. pada proses produksinya rata-rata per hari membutuhkan air 15.000 L, kayu bakar 30m3. Sedangkan selama setahun produk gagal 9.144 m, H2O¬2 yang tercecer 200 L, , air limbah 80% dari air yang digunakan, teepol yang tercecer 10 kg, bahan pewarna 50,4 kg, belum ada yang mengunakan pewarna alam. Tahapan yang harus dilalui untuk menerapkan produksi bersih berkelanjutan yaitu mengidentifikasi penyebab inefisiensi, menganalisis sebab dan dampak lingkungan, menentukan langkah-langkah perbaikan pengelolaan lingkungan yang diperlukan, mengintegrasikannya dalam struktur organisasi perusahaan serta mengevaluasi langkah-langkah tersebut.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

bangun_rekaprima

Publisher

Subject

Humanities Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Education Engineering Other

Description

Bangun Rekaprima: Jurnal Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora as an information container that contains articles about the field of science consisting of results of research, literature review, review of books, journal reviews, popular scientific knowledge, results of translations, and other ...