BANGUN REKAPRIMA
Bangun Rekaprima: Jurnal Pengembangan Rekayasa, Sosial dan Humaniora as an information container that contains articles about the field of science consisting of results of research, literature review, review of books, journal reviews, popular scientific knowledge, results of translations, and other related texts. The articles of this journal are published every six months, that is on April and Oktober (2 issues per year), and published by Politeknik Negeri Semarang.
Articles
186 Documents
Guru Profesional Sebagai Faktor Penentu Pendidikan Bermutu
Bambang Dalyono;
Dwi Ampuni Agustina
Bangun Rekaprima Vol 2, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (287.361 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i2.453
Pengembangan kompetensi profesional dalam menghadapi era Indonesia emas mutlak diperlukan untuk keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu pendidikan. Tanpa pengembangan profesionalisme, proses pembelajaran dan mutu pendidikan hanya akan jalan di tempat. Tidak ada inovasi, dan tidak ada pula kreatifitas serta tidak ada pembelajaran yang efektif.Paradigma pendidikan sudah seharusnya menggunakan paradigma baru, yaitu mutu.Pendidikan yang bermutu lahir dari guru yang bermutu dan professional. Guru profesional dapat berpengaruh terhadap pendidikan bermutu. Di sisi lain Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dengan demikian guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Dari pembahasan dapat disimpulkan, bahwa : 1).Guru yang profesional harus disiapkan oleh lembaga pendidikan tinggi kependidikan (LPTK) yang berkualitas dan terstandar; 2). Guru profesional wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; 3). Guru profesional sebagai faktor penentu pendidikan bermutu adalah guru yang memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu kreteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.Kata kunci : Guru profesional, pendidikan bermutu.
Perubahan Nilai Kekuatan Tarik Pada Hasil Pengelasan Friction Stir Welding Aluminium 2024 - T3 Yang Menggunakan Perlakuan Transient Thermal
Pujono Pujono
Bangun Rekaprima Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1193.963 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i1.757
Paduan aluminium seri 2xxx merupakan paduan Al-Cu dengan sifat mekanis yang cukup tinggi, yaitu tegangan tarik maksimum 470 MPa dan tegangan luluh 280 MPa. Paduan aluminium ini merupakan paduan aluminium yang memiliki mampu las rendah sehingga salah satu metode untuk meningkatkan kekuatan las adalah dengan menerapkan proses pengelasan friction stir welding (FSW). Salah satu perlakuan yang tepat dalam pengelasan FSW pada aluminium adalah memberikan pemanasan lokal di daerah sekitar las, dengan posisi pemanas berada didepantool las atau perlakukan transient thermal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan nilai kekuatan tarik pada paduan aluminium dengan pengelasan FSW tanpa pemanas dan pengelasan FSW dengan tambahan pemanas (transient thermal). Metode Penelitian dilakukan dengan pengelasan paduan aluminium plat 2024-T3 menggunakan teknik FSW tanpa pemanas dan teknik FSW dengan perlakuan transient thermal. Perlakukan panas (transient thermal) dilakukan dengan meletakkan pemanas di depan tool las. Kecepatan pengelasan FSW ditentukan adalah 12 mm / menit dan 1200 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik tertinggi ultimate tensile strength (σmax) diperoleh dari spesimen dengan las FSW tanpa perlakuan panas yaitu adalah 297,28 MPa. Perlakuan transient thermal dengan posisi heater di depan alur las menyebabkan penurunan nilai kekuatan tarik. Penurunan nilai tegangan tarik maksimum terjadi sekitar 32,2%, sedangkan nilai tegangan luluh terjadi penurunan dari spesimen tanpa pemanasan dengan spesimen yang menggunakan pemanasan (transient thermal) yaitu sebesar 32,5%. Hasil pengujian tarik juga menunjukkan bahwa terjadi patah getas dan lokasi patah berada pada daerah las.Kata Kunci : Aluminium, FSW, Transient Thermal, Uji Tarik
Rancang Bangun Mesin Spinning Flame Hardening Semi Otomatis
Pujono Pujono;
Rizal Aziz Alghifari
Bangun Rekaprima Vol 4, No 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.602 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i1.1114
Pengerasan permukaan dengan api adalah proses perlakuan panas dengan menggunakan nyala api langsung yang dihasilkan dari gas oxy-acetylen dimana permukaan dari bagian baja dipanaskan dengan cepat ke suhu di atas titik kritis baja. Setelah struktur butir permukaan telah menjadi austenit (austenitized), bagian tersebut dinginkan dengan cepat, perubahan austenit menjadi martensit sementara meninggalkan inti dari bagian dalam aslinya. Tujuan dalam perancangan mesin pengeras permukaan dengan api metode berputar semi otomatis ini yaitu menentukan rancangan konsep mesin pengeras permukaan dengan api metode berputar semi otomatis, pembuatan mesin dan pengujian hasil. Dalam pembuatan mesin ini penulis menggunakan pendekatan metode perancangan berbasis pada kebutuhan masyarakatdan pemilihan konsep menggunakan metode penilaian rangking, software gambar menggunakan Autocad dan gambar kerja menggunakan standar ISO. Dari metode-metode yang penulis lakukan, didapatkan hasil keputusan evaluasi rancangan konsep yaitu poros penggerak menggunakan poros tetap dengan material AISI 4340 dan badan mesin yang tertutup. Dalam pengujiannya, untuk kecepatan 60rpm mendapatkan hasil kekerasan rata-rata 55,9 HRC dengan waktu proses pemanasan 3,74 menit, untuk kecepatan 90rpm mendapatkan hasil kekerasan rata-rata 33,33 HRC dengan waktu proses pemanasan 2,42 menit. Dimensi mesin yang dirancang yaitu 1961 x 1418 x 1284 mm dengan massa mesin sebesar 150 kg dan diameter lubang minimal pada benda yaitu 18 mm.Kata Kunci: Pengerasan permukaan dengan api, roda gigi, kekerasan Rockwell C.
Penerapan Konsep Smart Building Pada Sistem Penerangan Dan Rooftop Tower A Apartemen Parahyangan Residence – Bandung
Agung Nurdiansyah;
Dea Anggiri Isdar;
Mei Sutrisno;
Dwi Septiyanto
Bangun Rekaprima Vol 2, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1559.093 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v2i1.705
Meningkatnya kebutuhan akan kenyamanan dan kemudahan layanan yang didukung oleh teknologi otomatis pada bangunan, menyebabkan diperlukannya pengembangan pelayanan bangunan untuk memberikan kepuasan pada pengguna bangunan. Smart building merupakan sebuah konsep bangunan yang dapat memberikan teknologi otomatis tersebut untuk memenuhi kenyamanan layanan dan efisiensi bangunan. Penerapan konsep smart building yang direncanakan pada apartemen Tower A berupa pemanfaatan ruang kosong yang berada pada rooftop bangunan menjadi sebuah café dengan tema roof garden yang menggunakan sistem atap fleksibel. Besar biaya yang dibutuhkan dalam menerapkan atap fleksibel pada café tersebut dianggarkan sebesar Rp. 207.000.000. Selain itu, akan dilakukan kontrol sistem penerangan apartemen menggunakan sensor. Penambahan sensor pada sistem penerangan ini memperoleh efisiensi pada biaya operasional apartemen setiap tahunnya. Selain itu, cash flow aset selama 20 tahun, mulai dari tahun 2015 terkait replacement, maintenance, dan nilai sisa aset mengalami efisiensi sebesar 27% yaitu Rp. 1.632.185.713 dari kondisi eksisting.Kata kunci:Smart building, roof garden, atap fleksibel, kenyamanan, kemudahan, efisiensi energi.
A Pragmatic Analysis Of English Advertisements A Case Study
Sri Haryani
Bangun Rekaprima Vol 3, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (354.583 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i2.864
A part of the study of language use is the study of language used in advertisement. It is of great interest since advertising language has a certain feature, which is persuasive in nature. The writer was interested in conducting a research concerning the language of advertising and analyzed it by using a pragmatic approach. The aim of the study is to find out how persuasive goals of the advertisements are expressed through the language. The analysis focuses on the illocutionary act and the application of cooperative principles in English advertisements. This paper consists of the theoretical background of pragmatics and the pragmatic analysis on English advertisements. The results of the research shows that: (1) the English advertisement persuades customers by providing information in the form of a report which implies an offer of products of goods or services; (2) the advertising texts studied in the discussion contains the kinds of illocutionary act and the cooperative principles; (3) the illocution power in the words of the English advertisement has the kinds of direct illocution and indirect illocution; and (4) the obedience and deviation of the cooperative principles occur in the advertising to propagate the products and services advertised.Kata Kunci: Pragmatic, Advertising, Illocutionary Act, Cooperative Principles, Utterance
Rancang Bangun Komponen Pendorong Alat Pasang Pendrol Untuk Uji Penambat Rel
Tjokro Hadi;
Sugiharto Sugiharto;
Supriyo Supriyo;
Sutarno Sutarno;
Sudarmono Sudarmono
Bangun Rekaprima Vol 4, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (649.325 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i2.1199
Tahun 2012 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang membuka program studi baru yaitu program studi D4 Jalan dan Jembatan Kereta Api. Pada semester 5 ada mata kuliah Uji Bahan Bangunan 3, dimana pada mata kuliah ini terdapat alat uji Cabut Rel dari bantalan, yaitu menguji kekuatan penambat rel. Laboratorium Bahan Bangunan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang sejak tahun 2015 telah memiliki alat uji cabut penambat rel jenis clip (pendrol). Ternyata dalam pelaksanaan uji, dibutuhkan alat bantu / tambahan untuk memasang pendrol karena pendrol harus dipasangkan pada bantalan, kesulitan yang dihadapi adalah bantalan tempat memasang pendrol merupakan bantalan beton tunggal berdiri sendiri sehingga tidak stabil kedudukannya, maka pemasangan pendrol dengan dipukul menggunakan palu besar tidak bisa dilakukan. Disisi lain memasang pendrol dengan alat yang telah dibuat susah dilakukan karena kelemahan pada bagian konstruksi pendorongnya. Karena kondisi tersebut mengakibatkan mahasiswa mengalami hambatan dalam pelaksanaan praktikum, Maka penelitian ini akan mengkaji konstruksi pendorong alat pasang pendrol. Penelitian ini fokus pada bagian konstruksi pendorong, penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja alat, sehingga akan berdampak pada kualitas dan efisien waktu pelaksanaan proses belajar mengajar laboratorium Bahan Bangunan Program Studi Perancangan Jalan dan Jembatan. Hasil akhir pada penelitian ini adalah terwujudnya alat untuk memasang pendrol yang bekerja sempurna.Alat yang dirancang pada penelitian ini didasarkan pada perancangan alat sebelumnya dan disempurnakan berdasar pertimbangan fungsi yang optimal namun simple dan mudah diaplikasikan dalam praktek.
Analisis Kekuatan Perkerasan Jalan Batas Ska Barat – Batas Kota Boyolali
Warsiti Warsiti;
Risman Risman
Bangun Rekaprima Vol 1, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (456.56 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v1i2.700
Salah satu prasarana transportasi darat adalah jalan raya. Penataan hubungan jalan yang satu dengan yang lain dari suatu wilayah (jaringan jalan )mempunyai peranan dalam melancarkan angkutan barang maupun manusia dari suatu daerah ke daerah yang lain. Suatu wilayah yang mempunyai konstruksi jalan yang baik maka transportasi juga akan berjalan baik, dampaknya pengendara merasa nyaman, kecelakaan berkurang, lalu lintas berjalan lancar, perekonomian meningkat. Kondisi perkerasan jalan akan dipengaruhi oleh jumlah dan jenis kendaraan yang lewat, kualitas bahan material, perawatan, kualitas drainase dsb. Dalam studi ini akan dibahas tentang perkerasan exsisting, masih memenuhi syarat ketebalan perkerasan untuk menahan beban LHR (Lalu Lintas Harian Rata-rata) yang ada. Metode yang digunakan dengan membandingkan ITP exsisting dengan ITP berdasarkan data lalu lintas yang ada. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pada IndekTebalPerkerasan( ITP exsisting ) Jl. Batas SKA Barat – Batas Kota Boyolali diperoleh 12,715 dan ITP berdasarkan data lalu lintas yang ada sebesar 12,45 Kesimpulan teketebalan perkerasan jalan raya Jl. Batas SKA Barat – Batas Kota Boyolali tahun 2015 masih memenuhi syarat ketebalan untuk menahan beban lalu lintas yang ada, sehingga belum perlu dilakukan Overlay atau penambahan tebal perkerasan.Kata Kunci: LHR,CBR,FR,Struktur Perkerasan Jalan.
Tri Pusat Pendidikan Dalam Menyikapi Pelaksanaan Lima Hari Sekolah Di Pendidikan Dasar
Bambang Dalyono;
Dwi Ampuni Agustin
Bangun Rekaprima Vol 3, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (350.949 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v3i1.763
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan tersebut sering disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Dengan demikian proses perkembangan pendidikan manusia untuk mencapai hasil yang optimal tidak hanya tergantung sistem pendidikan formal dijalankan, tetapi juga tergantung pada lingkungan pendidikan secara menyeluruh. Dalam Pasal 13 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang “Sistem Pendidikan Nasional” dinyatakan bahwa “jalur pendidikan terdiri atas pendidikan format, non formal, dan informal”. Karena itu, dalam konteks sistem pendidikan nasional bahwa keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan komponen sistem pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy memastikan kebijakan lima hari sekolah dalam seminggu akan diterapkan mulai tahun ajaran 2017-2018. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui harapan dan tantangan penerapan pelaksanaan lima hari sekolah. Harapan Tri Pusat Pendidikan dalam menyikapi pelaksanaan lima hari sekolah adalah : lingkungan pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi, baik berkenaan dengan kepentingan pendidikan bagi peserta didik maupun dalam rangka pelaksanaannya : anak kesempatan rekreasi, wisata dan otomatis akan meningkatkan pergerakan wisata domestik serta anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah : perlu penguatan pendidikan informal, nonformal dan kerja sama diantara Tri Pusat Pendidikan; pengembangan kurikulum dan pengendalian mutu pendidikan; pengembangan profesi guru; sekolah yang masih menggunakan sistem double shift, mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan peraturan lima hari sekolah.Kata Kunci : Tri Pusat Pendidikan, Pendidikan Dasar
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan
Tjokro Hadi;
Arief Subakti Ariyanto;
Parhadi Parhadi;
Supriyadi Supriyadi;
Triwardaya Triwardaya;
Wasino Wasino;
Yustinus Eka Wiyana
Bangun Rekaprima Vol 4, No 1 (2018): APRIL 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (482.528 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v4i1.1120
Pertumbuhan penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan. Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal tidak seimbang dengan jumlah pertumbuhan kayu yang mengakibatkan langkanya kayu dibidang konstruksi. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur dibidang Teknik Sipil dituntut untuk menjadi lebih berkualitas dari segala aspek kekuatan yang harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan dalam pembangunan. Salah satu struktur yang banyak menarik perhatian saat ini adalah struktur rangka atap dengan menggunakan profil baja ringan. Adapun keuntungan menggunakan rangka atap baja adalah: merupakan material baru yang makin diminati, bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan (panjang atau lebar atap), bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari atap kayu, serta lebih aman, material ini lebih awet, tidak dimakan rayap, tahan terhadap api, sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka kayu pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan, bobotnya yang ringan dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah, dan sisa material sedikit.Kata kunci: Konstruksi rangka atap baja, pelatihan, tenaga terampil.
Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Inggris Untuk Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang
Sriwahyuningsih Sulaiman;
Suroso Suroso;
Puji Wahyumi;
Wildana Latif Mahmudi;
Yusetyowati Yusetyowati
Bangun Rekaprima Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (216.941 KB)
|
DOI: 10.32497/bangunrekaprima.v5i1.1408
Bahan ajar Bahasa Inggris adalah modul mata kuliah Bahasa Inggris yang berisi seperangkat materi yang disusun secara sistematis dengan menggunakan cara pandang bervisi SETS (Science, Environment, Technology, Society) dengan aplikasi berbagai materi pada mata kuliah lain sehingga memungkinkan tercipta lingkungan/suasana belajar yang dapat mempermudah mahasiswa untuk belajar lebih efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar mata kuliah Bahasa Inggris dengan model pembelajaran bervisi SETS yang sesuai untuk mahasiswa teknik, khususnya Teknik Sipil. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan R&D (Research and Development). Penelitian pengembangan digunakan untuk mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas atau kemiripan dengan suatu standar. Secara keseluruhan bahan ajar bahasa Inggris bervisi SETS yang disusun didalam penelitian ini mempunyai keterkaitan yang sangat baik yaitu tingkat keterkaitannya dengan mata kuliah lain yang ada di dalam kurikulum.