Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Banyuurip dalam bentuk peralihan profesi dari petani biasa menjadi petani budidaya tanaman hias didukung oleh pemilik lahan tebu yang mengalihkan fungsi sawah tebu menjadi lahan pembibitan tanaman hias. Masyarakat desa Banyuurip tertarik bertani dan berjualan bunga dan tanaman hias akibat harga bunga dan tanaman hias yang lebih tingi dari pada tanaman lain. Konsekwensi logis dari hal ini adalah terjadinya perubahan masyarakat ke arah diversifikasi profesi selain sebagai petani namun juga menjadi pembudi daya dan pedagang tanaman hias dan bunga. Perluasan profesi ini menjadikan kenaikan pendapatan sehingga desa Banyuurip menjadi sebuah desa industri flowris dengan stand-stand penjual bunga dan tanaman hias di sepanjang jalannya. Di desa Banyuurip terdapat 2 dusun yang sebagian besar penghasilannya adalah sebagai petani bunga, yaitu dusun Pendem dan dusun Miru, sedangkan dusun Wonosari sebagian besar penghasilannya dari bertani tanaman pangan. Di Desa Banyuurip terdapat Paguyuban Petani Bunga dengan jumlah anggota 700 orang. Dalam pengembangannya masih dibutuhkan pelatihan manajemen usaha dan pendampingan manajemen usaha serta teknologi tepat guna.
Copyrights © 2021