Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Strategi Optimalisasi Pemberdayaan UMKM di Kabupaten Ponorogo Sri Andayani; Nekky Rahmiyati
Journal of Business and Economics Research (JBE) Vol 1 No 2 (2020): JBE - Juni 2020
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.074 KB)

Abstract

The number of MSMEs in Ponorogo Regency based on data from the Office of Cooperatives and MSMEs in JATIM Province was 207,561. The number will continue to increase in the following years, with an increase in quantity, it does not mean that Micro and Small Enterprises (MSEs) have no problems, Problems always exist including: Low productivity, caused by low quality of human resources, especially in management, organization, technology mastery, and marketing. Limited access to capital. The situation is very difficult for MSMEs to increase business capacity or develop competitive products, although the government has provided solutions through various cheap and easy credit scheme schemes, but there are still many MSMEs that are difficult to reach. With that, we conducted a research entitled "Optimization Strategy for Empowerment of SMEs in Ponorogo Regency. The problem in this study is: What is the strategy to optimize the empowerment of MSMEs in Ponorogo Regency? While the purpose of this study is to find out: 1. Empowerment of MSMEs that have been carried out by the Government, through the relevant Dinas in Kabupaten Ponorogo. 2. How to Optimize the Strategy for Empowerment of MSMEs (which should be) carried out in Ponorogo Regency. Research Methods: Research Sites in Ponorogo Regency, a. Primary data collection of respondents questionnaire instrument as many as 100 MSME actors b. Data analysis using SWOT analysis, c. then an Optimization Strategy for empowering MSMEs was made. Research Results: Based on SWOT Analysis, the results are obtained: In the current internal condition of MSMEs in Ponorogo Regency the position of strength is 1.67 while the weakness is 1.46 which is higher than the weakness. While the opportunity factor (O) has a score of 1.57 and the threat factor (T) with a score of 1.25, so there is still a higher chance of the threat. So that the IFAS score is 3.13 and the EFAS score is 2.82. Based on these conditions, then: a) In quadrant I (S o Strategy) Aggressive strategy: a general strategy that can be carried out by MSEs is to use the power of MSMEs to take every advantage on the opportunities that exist. b) In quadrant II (WO Strategy) Turn Arraund Strategy, SMEs can make excellence on opportunities as a reference to focus activities by avoiding weaknesses. c) In quadrant III (WT Strategy) Deversification Strategy Minimize all weaknesses to deal with each threat. d) In quadrant IV (S-T Strategy) Make every strength to deal with each threat by creating diversification to create opportunities
PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PENINGKATAN KUALITAS ADMINISTRASI DESA BIDANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDes) DI KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN) Diana Juni Mulyati; Bambang Kusbandrijo; Sri Andayani
ABDIMAS Vol 1 No 03 (2021): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan desa dapat berjalan dengan lancar dan sejahtera yang didukung oleh banyak faktor salah satunya yaitu faktor keuangan karena tidak mungkin desa dapat melaksanakan pemerintahan desa secara efektif dan efisien tanpa dukungan dana yang memadai. Dengan demikian di bawah kepemimpinan pemerintah desa beserta perangkat desa penggalian dana pengelolaan sumber-sumber keuangan desa harus di upayakan seoptimal mungkin melalui Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa karena APBDes merupakan instrument yang sangat penting dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang baik di tingkat desa. Anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) adalah peraturan desa yang memuat sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran desa dalam kurun waktu satu tahun. APBDesa terdiri atas bagian pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan baik pembiayaan penerimaan dan pembiayaan pengeluaran. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses penyusunan anggaran pendapatan dan belanja desa diantaranya: kurangnya tenaga ahli dalam menyusun RAB, terkendala dengan aplikasi, keterlambatan dana yang turun dari pemerintah sehingga dana kegiatan ditalangi dulu dengan SPJ kwitansi lunas/SPJ panjar Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. APBDes disusun oleh pemerintah desa dan ditetapkan menjadi Peraturan Desa (Perdes) setelah melalui pembahasan bersama dengan Badan Permusyawarata Desa (BPD). Inisiatip mengajukan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dilakukan oleh pemerintah desa, dengan demikian diperlukan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). APBDes menjelaskan kebutuhan dalam pembangunan desa sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan Menteri Dalam Negeri No.113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
PKM PENGEMBANGAN USAHA “TANAMAN HIAS PAK HUDA” DI DESA BANYUURIP, KEC. KEDAMEAN, KABUPATEN GRESIK Nekky Rahmiyati; Sri Andayani
ABDIMAS Vol 1 No 03 (2021): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa Banyuurip dalam bentuk peralihan profesi dari petani biasa menjadi petani budidaya tanaman hias didukung oleh pemilik lahan tebu yang mengalihkan fungsi sawah tebu menjadi lahan pembibitan tanaman hias. Masyarakat desa Banyuurip tertarik bertani dan berjualan bunga dan tanaman hias akibat harga bunga dan tanaman hias yang lebih tingi dari pada tanaman lain. Konsekwensi logis dari hal ini adalah terjadinya perubahan masyarakat ke arah diversifikasi profesi selain sebagai petani namun juga menjadi pembudi daya dan pedagang tanaman hias dan bunga. Perluasan profesi ini menjadikan kenaikan pendapatan sehingga desa Banyuurip menjadi sebuah desa industri flowris dengan stand-stand penjual bunga dan tanaman hias di sepanjang jalannya. Di desa Banyuurip terdapat 2 dusun yang sebagian besar penghasilannya adalah sebagai petani bunga, yaitu dusun Pendem dan dusun Miru, sedangkan dusun Wonosari sebagian besar penghasilannya dari bertani tanaman pangan. Di Desa Banyuurip terdapat Paguyuban Petani Bunga dengan jumlah anggota 700 orang. Dalam pengembangannya masih dibutuhkan pelatihan manajemen usaha dan pendampingan manajemen usaha serta teknologi tepat guna.
PENGUATAN POTENSI LOKAL UMKM BATIK 16 BERBASIS INOVASI PRODUK DI KOTA SEMARANG Diana Juni Mulyati; Sri Andayani
PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e- ISSN: 2797-0469) Vol. 1 No. 04 (2021): ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Kecil Dan Menengah sebagai salah satu elemen pertumbuhan perekonomian yang menempati posisi strategis dan merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu Negara maupun daerah, khususnya UKM Batik Semarang yang terkenal dengan motif budaya local.Saat ini Sentra Batik sebagai UKM memiliki peran strategis dalam kemajuan kesejahteraan masyarakat. Momen penetapan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengrajin batik di seluruh penjuru Nusantara. Busana batik yang semula hanya digunakan pada pekan Swadesi atau jumat saja, namun karena kenyamanan dan keindahannya maka kini hampir digunakan disetiap hari, baik untuk bekerja, seragam sekolah, disaat resmi maupun disaat santai. Jumlah pengusaha batik di Jawa Tengah cukup banyak, Khususnya dikota Semarang terdapat sentra batik yang cukup banyak jumlah UKM nya. Hal ini tentunya merupakan ajang persaingan bisnis yang cukup ketat. Untuk dapat bersaing dengan baik dan tetap dimininati oleh konsumen maka para pelaku UKM batik harus selalu berusaha supaya produk batiknya tetap menjadi pelihan pelanggan. Untuk itu para pelaku usaha batik harus mempunyai strategi bagaimana melakukan inovasi terhadap produk batiknya supaya tetap dimininati oleh para konsumen. Inovasi produk apa saya yang dilakukan oleh UKM batik 16 kota Semarang dan bagaimana strategi inovasi produk yang dilakukan oleh UKM batik 16 kota Semarang. Sehingga dengan manajemen strategis UKM batik 16 Semarang bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama.
INTRODUSIR TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) & DIGITAL MARKETING PADA UMK “TAS KULIT HANS JAYA ” DI DUSUN KEWEDEN, DESA KENDENSARI KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO Sri Andayani; Endang Indartuti; Devina Yulia Maharani; Indah Wahyu Prasetyo
ABDIMAS Vol 2 No 06 (2022): PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana Nasional Lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian Masyarakat yang tinggal disekitar Lapindo, sampai saat ini perekonomian belum pulih. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya virus covid 19 yang paling berdampak sosial dan ekonomi yang besar adalah UMKM pengrajin tas di Kecamatan Tanggulangin. Perubahan perilaku konsumen dan pola konsumsi masyarakat selama pandemi COVID-19. Sebelum pandemi covid-19, masyarakat lebih suka berbelanja secara langsung dengan datang ke toko atau tempat perbelanjaan. Sedangkan saat pandemi covid-19 masyarakat mulai beralih menggunakan media online. Keadaan yang sama juga terjadi pada UMKM di Desa Kedensari yang memproduksi produk tas. Berkurangnya jumlah pengunjung dan terbatasnya kemampuan mengoperasikan media online membuat omzet pemilik UD “Hans Jaya” menurun dratis. Keterpurukan ini, membuat pemilik UD “Hans Jaya” tidak mampu untuk mengembangkan usahanya terutama dalam membeli alat produksi yang diperlukan, seperti mesin jahit, mesin scrab dan mesin embos. Pemilik usaha UD “Hans Jaya”,
PEMBENTUKAN BADAN HUKUM KOPERASI DENGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PADA “PAGUYUBAN PETANI DAN PEDAGANG TANAMAN HIAS” SERTA FASILITASI TTG (MESIN KOMPOS) DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG WISATA BUNGA, DI DESA BANYUURIP KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK Ni Made Ida Pratiwi; Sri Andayani; M. Aminul Akbar
ABDIMAS Vol 3 No 05 (2023): PENDIDIKAN MASYARAKAT
Publisher : COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Desa Banyu Urip Kec.Kedamean, Kabupaten Gresik, kelompok Paguyuban Petani Bunga beranggotakan 915 orang, pelaku usaha dengan luas tanah 202.115 M2. Permasalahan yang ada meliputi: 1. Aspek kelembagaan/organisasi : a. Pelaku usaha masih berupa PAGUYUBAN Petani dan Pedagang Bunga yang belum berbadan hukum, b.Pengurus Paguyuban belum mengerti PERKOPERASIAN karena anggapan membentuk Koperasi berbadan Hukum syaratnya berbelit-belit. 2. Aspek keuangan: Anggota Paguyuban dalam Pengelolaan Usaha yang masih sangat tradisional tidak memiliki pembukuan/pencatatan usaha walaupun sederhana. 3 Dari aspek pemasaran : a. Kurangnya wawasan tentang Strategi Pemasaran, padahal peluang pasar masih sangat luas, kurangnya Promosi dalam Pemasaran baik yag dilakukan melalui Iklan maupun Media social, padahalpermintaan tanaman hias cukup besar, b. Selama ini pemasaran pemasaran hanya diakukan secara tradisional saja sehingga perlu pengetahuan tentang IT. 4 Dari aspek produksi : Kurangnya anggota paguyuban yang berusaha di bidang pembuatan PUPUK KOMPOS TANAMAN. Berdasarkan mapping hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Sri Andayani,dari 915 anggota paguyuban yang menjadi petani dan pedagang tanaman hias hanya 2 orang anggota yang kegiatan usahanya adalah membuat kompos tanaman sehingga membutuhkan mesin pembuat kompos tanaman. SOLUSI PERMASALAHAN YANG DISEPAKATI BERSAMA MITRA ini adalah 1.Membentuk Koperasi Primer Berbadan Hukum yang anggotanya dari Paguyuban Petani dan Pedagang Bunga di Desa Banyuurip Kabupaten Gresik, 2. Membuat Website untuk Koperasi yang sudah terbentuk, 2. Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Usaha, Pembuatan dan Pencatatan Pembukuan dan akuntansi sederhana,laporan keuangan pada anggota yang sudah tergabung dalam koperasi, 3.Pelatihan dan Pendampingan pemasaran online berbasis SISTEM INFORMASI, 4. Mengadakan/menyediakan peralatan Teknologi tepat guna ( TTG) Mesin Kompos untuk Lembaga koperasi berupa mesin kompos sebagai pennyedia pupuk untuk tanaman dan menjual kompos. TARGET LUARAN :1. Badan Hukum Koperasi 2. Publikasi ilmiah pada Jurnal nasional ber ISSN 3.Video kegiatan yang bisa diakses on line 4. dan Introdusir TTG ( Mesin Kompos), Luaran tambahan HKI.
PENGARUH KETERAMPILAN WIRAUSAHA DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PELAKU USAHA KECIL DI PASAR BUNGA BRATANG SURABAYA Tariza Ramadhania; Diana Juni Mulyati; Sri Andayani
AGROTERAP : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Vol 1 No 2 (2021): November
Publisher : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of UMKM competitiveness is currently strongly influenced by various factors, in which human resources play such an important role. During the Covid-19 pandemic, some people found new habits to overcome boredom, including planting ornamental plants. Since the pandemic and the trend of ornamental plants came suddenly, the popularity of ornamental plants has increased sharply, which means this is profitable for ornamental plant businesses. The importance of knowledge and experience regarding proper plant care techniques, as well as the importance of interacting with consumers are important factors in achieving business success. At the writing of this study, the authors completed research on Entrepreneurial Skills and Human Resource Competence on Business Success. The method used in this study is a quantitative method using census techniques or side saturation, meaning that all population groups are used as samples. Data sources in this research are primary data sources and secondary data sources. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. In the final results of the research, it proves that from the t test and F test that have been carried out, it can be seen that the Entrepreneurial Skills and Human Resource Competency variables partially and simultaneously or jointly have a positive and significant effect on business success for small business actors in the Flower Market Bratang Surabaya. In order to advance the Skills and Competence of Human Resources, it is necessary to have training, experience, and by learning various planting techniques. In addition, the importance of communicating and interacting with consumers in maintaining relationships.
127 PENGARUH BRAND AMBASSADOR DAN KOREAN WAVE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK NATURE REPUBLIC PADA MASYARAKAT KOTA GRESIK Tsany Diana Assyifa; Awin Mulyati; Sri Andayani
AGROTERAP : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Korean wave has been spreading more and more over the last few years. The term "Korean Wave" refers to a number of South Korean products that are currently popular in Indonesia, including K-dramas, films, music (K-pop), fashion, food and cosmetics. K-Pop is currently quite popular among Indonesians of all ages, from teenagers to adults, women and men. The Korean Wave became widely adopted in Indonesia thanks in large part to K- pop. This study aims to ascertain how much influence Brand ambassadors and Korean Wave have on purchasing decisions for Nature Republic products in Gresik City Communities. To collect data, this research used a Google Form based questionnaire which was used as an instrument. The research sample consisted of 100 respondents. From the results of this t test, it shows that partially there is a positive and significant influence between the Brand Ambassador and Korean Wave variables on purchasing decisions for Nature Republic products for the people of Gresik City. As for the simultaneous f test, both also have a significant effect on the Purchase Decision of Nature Republic products in Gresik City Communities.
PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, KREATIVITAS DAN PENGETAHUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KESIAPAN DIGITALISASI UMKM DI KAVLING DPR SIDOARJO Isaam Fajar Maulana; Anom Anom; Sri Andayani
AGROTERAP : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the impacts of the growth of digitalization is the expansion of business operations on ecommerce platforms, especially the growth and development of digital-based businesses that penetrate into wholesale and retail trade and other service industries such as transportation and warehousing. The purpose of this study is to ascertain the impact of Intrinsic Motivation, Creativity and Knowledge of Information and Communication Technology on the Readiness of Digitalization of MSMEs in the Sidoarjo DPR Lot and also for other MSME players so that they can appeal to how important Digitalization is at this time. For the government, which is expected to participate in the Digitalization process in MSMEs throughout Indonesia. This type of research uses a census research method with a sample of 45 MSME players in the Sidoarjo DPR Lot. The findings of this study indicate that partially the intrinsic motivation variable has a negative effect on the readiness of digitalization of MSMEs in the Sidoarjo Dpr Lot, while the creativity and information and communication technology variables have a positive and significant effect on the readiness of digitalization of MSMEs in the Sidoarjo Lot. Overall, the independent variables have a significant effect on the readiness of digitalization of MSMEs in the Sidoarjo Dpr Lot.
PENGARUH MOTIVASI WIRAUSAHA, KEMANDIRIAN PRIBADI, DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA DI SENTRAL WISATA KULINER BRATANG BINANGUN SURABAYA Kartika Putri Ardani; Sri Andayani; Diana Juni Mulyati
AGROTERAP : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Prodi Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, the Surabaya city government has provided spaces for micro, small, and medium enterprises (UMKM) or street vendors to sell their products. With the establishment of a central culinary tourism area by the government, it is expected to help the local community, especially the people of Surabaya. Research has been conducted to identify potential problems, such as the influence of entrepreneurial motivation, personal independence, and entrepreneurial knowledge on business success. Unequal competition contributes to uneven business success among the vendors. The lack of entrepreneurial motivation, personal independence, and supported entrepreneurial knowledge can lead to unequal business success in the culinary tourism center of Bratang Binangun, Surabaya.This study utilized a quantitative research method and employed a census method. A questionnaire was distributed to the vendors as the research instrument. The sample size consisted of 32 respondents, determined through a census method. Data analysis was performed using the Independent Sample Test. The research findings indicate a significant influence (0.000 < 0.05) of entrepreneurial motivation, personal independence, and entrepreneurial knowledge on business success in the culinary tourism center of Bratang Binangun, Surabaya.