Peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksi sesuatu di masa yang akan datang. Proses peramalan akan melibatkan data historis pada masa lampau (seperti data penjualan tahun lalu) dan memproyeksikan data tersebut pada masa mendatang dengan pemodelan matematika. Peramalan digunakan pada PT. Puri Wira Mahkota untuk menentukan kuantitas produk yang seharusnya disediakan oleh unit produksi pusat melalui kantor cabang selaku pihak distributor. Nilai ramalan yang dihasilkan akan ditinjau tingkat akurasinya melalui grafik perbandingan tingkat fluktuasi hasil ramalan dengan data observasi yang diperoleh. Hasil dari model peramalan naif harus menjadi dasar untuk menentukan apakah nilai ramalan dikatakan bagus (akurat). Tidak digunakan untuk menetapkan target peramalan yang bersifat sewenang-wenang (seperti Mean Absolute Percentage Error 10% dikatakan "Sempurna", Mean Absolute Percentage Error 20% dikatakan "Bagus") tanpa adanya konteks kemampuan peramalan dari data observasi. Jika hasil peramalan yang diperoleh lebih buruk dari peramalan naif (berarti dapat dikatakan sebagai hasil ramalan yang "Buruk"), maka jelas proses peramalan perlu ditingkatkan. Hasil yang buruk dan tidak sesuai dengan data aktual tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang kemudian dianalisis untuk peningkatan proses peramalan dengan tujuan memperoleh hasil yang mendekati akurat.
Copyrights © 2020