JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021

PERILAKU SEKSUAL PREMARITAL PADA REMAJA DI KOTA SEMARANG

Lia Mulyanti (Universitas Muhammadiyah Semarang)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2021

Abstract

Background: Adolescents are part of the population aged between 10-19 years in the transition to adulthood. Teenagers have a high curiosity about everything that has never been done. Based on the results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 shows that 8% of male adolescents who have had premarital sexual intercourse, of which male adolescents aged 15-19 years are around 3.6% and aged 20-24 years are around 14.0%. . This figure continues to increase from year to year and must be treated immediately.Objective: To determine premarital sexual behavior in adolescentsMethods: This study uses a qualitative approach with a case study design to collect in-depth information about how adolescents experience and behave.Results: Based on the age of the main informants, it was found that they had premarital sexual relations at the age of 14, 15, 16 and 17 years. The main informant's sexual behavior during dating varied from kissing, hugging, touching to having sexual intercourse. After further questioning, the main informants revealed the reasons they wanted to have sexual relations with their last girlfriends because of consensual reasons and because of coercion from their boyfriends as proof of love or as an expression of love.Conclusion: Based on the results of the study, it can be concluded that premarital sexual behavior in adolescents is mostly carried out by adolescents aged 14-15 years. Sexual behavior is carried out starting from kissing, hugging, touching to having sexual intercourse.Suggestion Improving life skills in adolescents, especially in assertive skills (being assertive) so that adolescents can express themselves firmly to others without hurting others or humbling themselves in front of others. Keywords: premarital sexual, adolescent ABSTRAK Latar Belakang: Remaja adalah bagian dari penduduk yang berusia antara 10-19 tahun dalam masa peralihan menuju dewasa. Remaja mempunyai keingintahuan tinggi terhadap segala hal yang belum pernah dilakukannya. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa remaja pria yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebesar 8%, di mana remaja pria umur 15-19 tahun sekitar 3,6% dan umur 20-24 tahun sekitar 14,0%. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun dan harus segera mendapatkan penanganan.Tujuan: Untuk mengetahui perilaku seksual premarital pada remajaMetode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk mengumpulkan informasi secara mendalam tentang bagaimana pengalaman dan perilaku remaja.Hasil: Berdasarkan umur dari informan utama diketahui bahwa mereka melakukan hubungan seksual premarital pada saat berusia, 14 tahun, 15 tahun, 16 tahun dan 17 tahun. Perilaku seksual informan utama saat berpacaran bermacam-macam mulai dari ciuman, pelukan, perabaan sampai melakukan hubungan seksual. Setelah ditanya lebih dalam informan utama mengungkapkan alasan mereka mau melakukan hubungan seksual dengan pacar terakhirnya dikarenakan alasan suka sama suka dan karena paksaan dari pacar sebagai pembuktian cinta atau sebagai ungkapan cinta.Simpulan: Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku seksual premarital pada remaja paling banyak dilakukan oleh remaja berusia 14-15 tahun. Perilaku seksual yang dilakukan mulai dari ciuman, pelukan, perabaan sampai melakukan hubungan seksual.Saran Meningkatkan kemampuan life skill pada remaja terutama pada keterampilan asertif (bersikap tegas) sehingga remaja dapat mengekpresikan diri secara tegas kepada orang lain tanpa menyakiti pihak ataupun merendahkan diri di hadapan orang lain Kata Kunci : seksual premarital, remaja 

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

kebidanan

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Jurnal Kebidanan Malahayati menyediakan platform untuk mempublikasikan bidang kebidanan dan jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas penelitian dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan kebidanan untuk publikasi termasuk kebidanan dan ilmu kesehatan inti. Jurnal ini ...