Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Vol. 1 No. 1 (2010): April-September 2010

STUDI BEBERAPA DOSIS INFUS DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight Walp) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT (Mus musculus)

Sundari . (Unknown)
Masruhen . (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2010

Abstract

Daun Syzygium pholyanthum Wight Walp masyarakat seringkali menyebutnya dengan sebutan daun salam biasanya digunakan masyarakat sebagai bumbu masak. salam merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai penyakit,salah satunya sebagai obat diare.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare infus daun salam dengan pengamatan jumlah feses, konsistensi feses, serta lama diare. Daun salam diperoleh dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan. Hewan coba dibagi secara acak menjadi 8 kelompok terdiri dari kelompk yang tidak didiarekan, kelompok kontrol positif, kontrol negatif serta kelompok diberikan infus daun salam secara oral dengan berbeda dosis yaitu 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% b/v. Waktu pengamatan dilakukan setiap 1 jam selama 4 jam, evaluasi hasil dilakukan dengan menghitung jumlah feses, skor kosistensi feses serta lama diare mencit. Analisis hasil penelitian yang digunakan adalah analisis varian ( ANAVA), dilanjutkan dengan uji Student Newman Keuls (SNK). Hasil analisis penelitian diperoleh data bahwa infuse daun salam dengan dosis 25% b/v, memberikan efek daya antidiare terbesar yaitu dengan rata rata jumlah feses 56%, konsistensi feses sebesar 51,77%, serta lama diare 36,66 menit. Infus daun salam dosis 15% rata rata jumlah 46,66%, konsistensi feses 43,26%, serta lama diare 46,66 menit. Salam. Dosis 20% rata rata jumlah feses 42,66%, konsistensi feses 36,18,serta lama diare51,67%. Dosis 30% rata rata jumlah feses 32%,konsistensi feses 33,33%,serta lama diare 53,33%.Dosis 35% rata rata jumlah feses 45,33%, konsistensi feses 41,14%, serta lama diare 51,67%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan daun salam dapat mengurangi jumlah feses, lama diare serta meningkatkan konsisitensitensi feses terhadap mencit. Semakin tinggi dosis infus daun salam yang digunakan untuk antidiare belum tentu daya antidiare infus daun salam semakin meningkat hal itu terbukti bahwa dosis 25% memiliki daya antidiare tertinggi dibanding dosis 15%, 20%, 30%, dan 35%. Dosis 25% memiliki efek yang sama seperti efek yang dihasilkan oleh loperamid dosis 0,052 mg. Berdasarkan hasil penelitian disarankan. Masyarakat menggunakan daun salam sebagai obat antidiare dosis 25%. Isolasi tannin yang terdapat dalam daun salam sehingga zat-zat lainya tidak ikut tersari sehingga memaksimalkan pengobatan diare. Dilakukan penelitian mengenai ED50. Senyawa kimia yang berkhasiat sebagai antidiare ini adalah tannin. Kata kunci: daun Syzygium pholyanthum, diare, infus

Copyrights © 2010






Journal Info

Abbrev

farmasains

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Farmasains is a scientific publication for widespread research and criticism topics in pharmacy science studies. Farmasains is published twice a year in April and November since June 2010 by Department of Pharmacy University of Muhammadiyah Malang. One volume of Farmasains is published in two year ...