Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk dan proses dalam praktik pompaka pada masyarakat Wawonii, serta untuk mengungkap fungsi pompaka dalam kehidupan masyarakat Wawonii. Untuk menganalisis data pada penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski dengan metode etnografi dan deskriptif kualitatif.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pompaka merupakan ilmu magic yang digunakan untuk menaklukkan manusia bahkan binatang, pompaka dilihat dari proses, tujuan, dan media terbagi atas dua bentuk yaitu pompaka kinokaa atau pompaka langsung dan pompaka pue atau pompaka tidak langsung. Proses praktik pompaka dirinci berdasarkan jenis masing-masing pompaka, yaitu, PompakaPongkonta wali, Pompoko Tebia ana, Pompaka Binata, Pompaka Gola-Gola, Pompaka Patiwe, Pompaka Podoowi, Pongkonta Wali Watu, dan Rompo Tewe. Praktik ilmu magic ini masih dipertahankan oleh masyarakat Wawonii di Desa Palingi karena memiliki beberapa fungsi diantaranya, fungsi magis, fungsi religi, fungsi psikologi, dan fungsi sosial ekonomi.
Copyrights © 2019