Autoclaving-cooling merupakan salah satu metode modifikasi pati fisik yang banyak digunakan untuk meningkatkan kadar pati resisten. Namun metode ini memiliki pengaruh yang berbeda-beda pada tiap jenis pangan tinggi karbohidrat. Studi ini bertujuan untuk menganalisis jenis pangan karbohidrat yang memiliki pengaruh signifikan dalam peningkatan kadar pati resisten akibat proses autoclaving-cooling 2 siklus. Studi ini menggunakan 9 artikel yang diseleksi melalui metode panduan PRISMA dari total 279 artikel yang diperoleh. Data dianalisis berdasarkan nilai ukuran efek Hedges’d (standardized mean difference/SMD) dan nilai selang kepercayaan (CI) menggunakan perangkat lunak Meta-Essentials. Studi meta-analisis menunjukkan bahwa metode autoclaving-cooling pada pangan serealia memiliki efek signifikansi yang lebih tinggi dalam meningkatkan kadar pati resisten (SMD: 7,39; 95% CI: 2,8 s.d 11,97; p<0,001) dibandingkan kacang-kacangan dan umbi-umbian. Dalam kelompok serealia, jenis sampel oat (SMD: 10,91; 95% CI: 3,89 s.d 17,94; p<0,001) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar pati resisten dibandingkan sampel beras. Kesimpulan dari studi ini yaitu metode autoclaving-cooling 2 siklus memiliki pengaruh yang signifikan (tingkat kepercayaan 95%) dalam peningkatan kadar pati resisten pada kelompok pangan serealia, yaitu oat.
Copyrights © 2021