Penelitian ini mendeskripsikan dasar penamaan penyakit fisik dalam bahasa Jawa. Objek penelitian ini adalah nama-nama penyakit dalam bahasa Jawa. Nama-nama penyakit fisik tersebut didapatkan dari Kamus Bahasa Jawa, Kamus Kedokteran Bahasa Jawa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V Daring, serta Bausastra Jawa-Indonesia Jilid I dan II. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak. Metode simak adalah pengumpulan data bahasa dengan mendengarkan atau membaca penggunaan bahasa (Kesuma, 2007:44). Selanjutnya, peneliti menggunakan teknik lanjutan, yakni teknik catat. Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan hasil penyimakan data pada kartu data (Kesuma, 2007:44). Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode padan. Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993:13; Kesuma, 2007:47). Kemudian, hasil penelitian disajikan dengan teknik informal. Penyajian analisis secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145; Kesuma, 2007:71). Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori semantik. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan lima dasar penamaan nama penyakit fisik dalam bahasa Jawa, antara lain (i) bagian tubuh yang sakit, (ii) penyebab sakit, (iii) rasa, (iv) konvensi, dan (v) tiruan bunyi.
Copyrights © 2021