JLBG (Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi) (Journal of Environment and Geological Hazards)
Vol 11, No 2 (2020)

Analisis Guncangan Gempa Bumi Lombok dan Palu Tahun 2018

Indriati Retno Palupi (UPN Veteran Yogyakarta)
Wiji Raharjo (UPN Veteran Yogyakarta)
Oktavia Dewi Alfiani (UPN Veteran Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
24 Nov 2020

Abstract

Gempa bumi Lombok dan Palu di Sulawesi Tengah pada tahun 2018 mengakibatkan banyaknya kerusakan pada bangunan yang ada di wilayah sekitar gempa bumi. Kedua gempa tersebut sama-sama bersumber dari patahan tetapi memiliki karaekteristik yang berbeda. Gempa bumi di Lombok didahului oleh foreshock dengan jarak tujuh hari dari mainshock sementara gempa bumi Palu mengakibatkan timbulnya fenomena tsunami dan likuefaksi. Salah satu efek yang ditimbulkan akibat gempa bumi dan dirasakan langsung oleh masyarakat adalah guncangan tanah. Guncangan tersebut dapat dirasakan sampai dengan ratusan kilometer dari pusat lokasi gempa bumi dengan berbagai variasi kekuatan yang berbeda-beda, tergantung pada mekanisme fokus, besaran magnitudo gempa bumi itu sendiri dan jarak lokasi dari sumber gempa bumi serta faktor geologi. Atenuasi percepatan tanah merupakan salah satu metode untuk memperkirakan seberapa besar kekuatan guncangan tanah akibat gempa bumi. Dalam penelitian ini digunakan persamaan menurut Campbell (1981), Idriss (2002) dan Fukushima. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa daerah di bagian sisi barat dan timur Pulau Lombok serta hampir semua daerah di Sulawesi Tengah memiliki percepatan tanah yang cukup besar akibat gempa bumi.Kata kunci: atenuasi percepatan tanah, jarak, gempa Lombok, gempa Palu, magnitudo, mekanisme fokus Lombok and Palu earthquake (Central Sulawesi) in 2018 caused such damage to buildings in area around earthquake location. Both of them came from fault but they had their own chacacteristic. Lombok earthquake started with foreshock seven days before mainshock, while Palu earthquake its cause tsunami and liquifaction phenomena. One effect caused by earthquake and felt by peoples is ground shaking. Ground shaking can be felt by people untill hundred kilometers from earthquake location, depended on its focal mechanism, magnitude, the distance of the location and geological factors. Attenuation of Ground Acceleration is one methode to calculate the energy of ground shaking. In this research, we use ground acceleration equation from Campbell (1981), Idriss (2002) and Fukushima. The result showed that in west and east part of Lombok island and most of the area of Central Sulawesi have high ground shaking caused by the earthquake. Keywords: ground acceleration, distance, Lombok earthquake, Palu earthquake, magnitude, focal mechanism

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jlbg

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences Environmental Science

Description

Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi (JLBG) merupakan terbitan berkala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, yang terbit triwulan (tiga nomor) dalam setahun sejak tahun 2010. Bulan terbit setiap tahunnya adalah bulan April, Agustus dan Desember. JLBG telah terakreditasi LIPI dengan nomor ...