Majalah Farmaseutik
Vol 18, No 1 (2022)

Analisis Potensi Interaksi Obat Antidiabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta

Adinda Fitriani (Program Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta)
Siwi Padmasari (Program Studi Farmasi, Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2022

Abstract

Kombinasi beberapa obat yang diterima pasien diabetes melitus selama terapi dapat memicu timbulnya masalah pada pengobatan salah satunya adalah interaksi obat. Kejadian interaksi obat menyebabkan tidak terkontrolnya kadar glukosa darah sehingga dapat mempengaruhi morbiditas, mortalitas, dan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran potensi interaksi obat antidiabetik dan menganalisis hubungan jumlah penggunaan obat antidiabetik terhadap potensi kejadian interaksi obat pasien rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta periode Januari–Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik non-eksperimental dengan pengambilan sampel secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 60 pasien. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mendeskripsikan gambaran karakteristik pasien dan analisis bivariat menggunakan uji statistik Chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antara jumlah penggunaan obat pertama kali saat pasien menjalani rawat inap dengan potensi kejadian interaksi obat. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa mayoritas pasien berusia 61-80 tahun (55%) dengan jenis kelamin perempuan (53,3%). Pasien DM tipe 2 memiliki penyakit penyerta (88,3%) terbanyak yaitu ulkus diabetik (35,6%). Regimen terapi antidiabetik yang paling banyak adalah tunggal antidiabetik (68,3%) dengan mayoritas menggunakan metformin (45%) dan nonantidiabetik paling banyak digunakan adalah antibiotik seftriakson (16,7%). Pasien mayoritas mendapatkan jumlah obat ≥5 obat (66,7%). Pasien DM tipe 2 paling banyak mengalami potensi kejadian interaksi obat antidiabetik sebanyak 71,7% dengan obat antidiabetik yang paling sering menimbulkan interaksi adalah metformin. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara jumlah penggunaan obat terhadap potensi kejadian interaksi obat p=0,000 (<0,05) dengan odds ratio 16,714.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

majalahfarmaseutik

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social ...