Karya tulis ini mengkaji secara teoritik dengan metode kepustakaan mengungkapkan pentingnya membangun memori kolektif bangsa atas fenomena historis 1908 yang lahir dari kesadaran politik, sosial dan kultural dan menjelma menjadi semangat kesatuan tanpa membeda-bedakan satu sama lain kala itu. Realitas saat ini menunjukan kekhawatiran mendalam karena secara perlahan-lahan semangat keberagaman, persatuan dan kesatuan sebagai nilai dari semangat kebangkitan nasional mulai memudar. Semangat kebangsaan pada masa pergerakan nasional memberi otoritas bahwa sejarah bangsa menjadi sesuatu yang penting, sehingga perlu dimanifestasikan melalui proses pembelajaran sejarah. Pendidikan secara esensial ditujuhkan untuk membangun kesadaran, simpati dan empati terhadap perjuangan masa lalu. Pembelajaran sejarah sangat memainkan peran penting itu, sehingga guru harus mampu merancang berbagai model pembelajaran yang mampu mengakomodasi keinginan dimaksud. Ditengah-tengah carut marut politik, eskalasi konflik dan kekerasan meningkat, serta hilangnya rasa kebangsaan. Berbagai fenomena sosial kemasyarakatan yang telah merapuhkan sendi-sendi keberagaman, persatuan dan kesatuan kita sebagai suatu bangsa yang majemuk harus dihentikan melalui proses pendidikan
Copyrights © 2022