Produksi minyak bumi mengalami penurunan, dari 346 juta barel pada tahun 2009 menjadi sekitar 283 juta barel di tahun 2018. Biodiesel mulai berkembang seiring adanya pelaksanaan kebijakan mandatori yang mengamanatkan campuran bahan bakar nabati ke bahan bakar minyak sebesar 20% (B20). Minyak jelantah sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam pembuatan biodiesel karena mengandung trigliserida. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jumlah katalis dan rasio massa metanol:minyak terhadap rendemen, densitas, viskositas kinematik, kadar air dan bilangan asam biodiesel. CaO dibuat dengan mengkalsinasi cangkang telur pada suhu 900oC selama 3 jam. CaO diberi C sebagai support dengan perbandingan CaO:C yaitu 1:1 kemudian diimpregnasi denganĀ NaOH 35%. Setelah itu dikalsinasi pada suhu 800oC selama 3 jam. Pembuatan biodiesel dilakukan pada suhu 60oC selama 3 jam dengan memvariasikan jumlah katalis 4,5%, 5,5%, 6,5%, 7,5% dan rasio massa metanol:minyak jelantah 0,25:1, 0,5:1, 0,75:1. Hasil biodiesel terbaik diperoleh pada variasi jumlah katalis 4,5% dengan rasio massa metanol:minyak jelantah 0,5:1 dengan hasil rendemen 84,2610%, densitas 0,8652 gr/ml, viskositas kinematik 2,5900 cSt, kadar air 0,0279% dan bilangan asam 0,3375 mgNaOH/gr.
Copyrights © 2021