Cermin Dunia Kedokteran
Vol 41, No 7 (2014): Kardiologi

Progress and challenges in finding a cure for asthma

Febriana, Gabriella Gita (Unknown)
de Vries, Victor Christoff (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2014

Abstract

Asthma is an obstructive inflammatory disease of the airways. The number of people affected is still rising and is becoming a global health problem. The main features of asthma are chronic Th2-biased inflammation and the production of allergen specific IgE antibodies. The mast cell and eosinophilic infiltration together with the persistent secretion of pro-inflammatory cytokines causes tissue damage resulting in remodeling of the airways. This results in exacerbated bronchial contractility, sub-epithelial fibrosis and goblet cell hyperplasia. Therefore, asthma is a complex disease with two main pathological characteristics. Several treatments are available on the market targeting the inflammatory component of the disease, such as corticosteroids. However, once treatment stops the hyperactivated structural cells keep secreting inflammatory mediators thereby recruiting the immune cells to the lung again. As such, current treatment regiments are suppressing the symptoms but will not result in a cure for asthma. Therefore, targeting both tissue remodeling and inflammation might prove to be a necessity in order to find a curative treatment for asthma. In this article we will discuss current therapies targeting inflammation and as well as some novel therapies focusing on lung remodeling in conjunction with inflammation.Asma adalah penyakit inflamasi yang mengganggu saluran pernapasan. Saat ini jumlah penderita asma makin meningkat dan hal ini telah menjadi isu kesehatan dunia. Gejala utama penyakit asma adalah inflamasi kronis sel Th2 yang bias serta produksi IgE yang merupakan antibodi yang mentarget allergen secara spesifik. Infiltrasi mast cell dan eosinophil bersama-sama dengan sekresi sitokin pro-inflamasi menyebabkan kerusakan jaringan yang pada akhirnya menyebabkan remodelling saluran pernapasan. Proses tersebut mengganggu kemampuan kontraksi bronchial, menyebabkan fibrosis sel sub-epitel dan hiperplasia sel goblet. Oleh karena itu, asma merupakan penyakit kompleks yang memiliki dua karakter patologi utama. Berbagai pengobatan telah tersedia di pasaran, salah satunya adalah kortikosteroid yang mentarget komponen inflamasi. Namun ketika proses pengobatan dihentikan, sel struktural yang sudah teraktivasi secara berlebihan akan terus mensekresi sitokin-sitokin yang berperan sebagai mediator inflamasi. Proses ini akan menyebabkan sel-sel imun masuk kembali ke dalam paru-paru. Pengobatan dengan cara tersebut hanya akan mengurangi gejala asma, namun tidak dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Pengobatan yang ditujukan pada inflamasi dan remodelling jaringan secara bersamaan, diprediksi menjadi pilihan yang tepat untuk terapi asma di masa akan datang. Artikel ini membahas terapi yang telah dilakukan selama ini dan beberapa terapi baru yang menargetkan perubahan struktur paru-paru dan inflamasi secara bersamaan.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

CDK

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health

Description

Cermin Dunia Kedokteran (e-ISSN: 2503-2720, p-ISSN: 0125-913X), merupakan jurnal kedokteran dengan akses terbuka dan review sejawat yang menerbitkan artikel penelitian maupun tinjauan pustaka dari bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat baik ilmu dasar, klinis serta epidemiologis yang menyangkut ...