Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA
Vol 4 No 4 (2021)

Diversifikasi Pengolahan Kacang Lokal Lombok Menjadi Pangan Fungsional Di Desa Ubung Lombok Tengah

Rina Kurnianingsih (Universitas Mataram)
Kurniasih Sukenti (Universitas Mataram)
Sukiman (Unknown)
Nur Indah Julisaniah (Universitas Mataram)



Article Info

Publish Date
18 Nov 2021

Abstract

hanya sebagai tanaman tumpangsari. Penanaman belum dilakukan dalam skala luas, namun untuk tumpangsari, produksi kacang komak bisa mencapai 1,5 ton per hektar. Keistimewaan dari kacang komak adalah mengandung antioksidan 10 kali lipat dari asam askorbat, bersifat hipo‐kolesterol dan hipoglikemik. Kacang komak mempunyai kadar protein cukup tinggi dan komposisi asam amino yang baik sehingga berpotensi untuk mengatasi kekurangan protein. Namun saat ini, pengolahan kacang-kacangan menjadi pangan fungsional sebagai sumber protein alternatif dan produk yang bernilai ekonomi tinggi masih sangat kurang. Permasalahan lainnya yang terjadi di masyarakat (mitra) adalah masih ditemukannya status stunting dan gizi buruk. Salah satu penyebab terjadinya stunting dan gizi buruk adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dan sosial ekonomi masyarakat. Selain itu, meningkatnya jumlah pengangguran pada kondisi pandemi saat ini juga menjadi masalah yang terjadi pada mitra. Solusi yang ditawarkan pada program pengabdian ini adalah penyuluhan tentang kandungan nilai gizi dari kacang-kacangan, pelatihan pengolahan kacang lokal Lombok menjadi pangan fungsional sebagai sumber protein alternatif dan dapat menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, serta penyuluhan tentang pengemasan produk pangan. Tahap pelaksaaan kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan praktek pembuatan produk pangan fungsional berbasis kacang lokal. Kegiatan dilakukan di aula Kantor Desa Ubung. Sesi penyuluhan atau penyampaian materi tentang jenis kacang lokal Lombok, kandungan nutrisi, pangan fungsiona, dan pengemasan produk dan sesi praktek membuat produk pangan fungsional yaitu tempe komak, nugget tempe komak dan sari kacang merah. Antusiasme peserta pada kegiatan praktek sangat tinggi, ini dilihat dari keaktifan peserta dan pertanyaan yang diajukan kepada tim pengabdian. Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta diantaranya terkait dengan masa simpan tempe komak, kualitas tempe komak (aroma, rasa) dan peluang usaha untuk mengembangkan tempe komak. Berdasarkan hasil evaluasi, terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pengolahan kacang lokal menjadi pangan fungsional yang bernilai gizi tinggi. Kata Kunci: kacang lokal, pelatihan, pangan fungsional

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jpmpi

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA (JPMPI) |e-ISSN: 2655-5263| merupakan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat dan penerapan Ipteks yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam ...