Kelapa (Coconut) adalah salah satu potensi unggulan Desa Salubomba yang merupakan tanaman industri karena semua bagian dapat diolah menjadi produk yang ekonomi. Potensi tersebut sehingga tumbuh kelompok usaha pembuatan minyak kelapa, VCO dan kopra. Usaha ini sempat berhenti saat gempa tahun sejak akhir 2018, namun mulai digalakkan kembali sejak akhir 2020 dimasa covid-19. Pembuatan minyak kelapa, VCO dan pengolahan kopra menghasilkan limbah sabut kelapa yang cukup banyak selama 3 (tiga) bulan mencapai kurang lebih 1-3 ton. Hal ini merupakan masalah yang dihadapi kelompok mitra karena belum adnya penanganan limbah sabut kelapa, sebab telah memberikan dampak dapat merusak sanitasi lingkungan. Salah satu tujuan dari kegiatan PPDM yaitu mengembangkan kelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial. Untuk mewujudkan hal tersebut ada beberapa pendekatan yang digunakan diantaranya Participatory Technology Development (PTD), Pada pelaksanaan kegiatan metode yang dikembangkan meliputi penyuluhan (sosialisasi) dan pelatihan yang meliputi pelatihan teknis dan pelatihan non teknis. Pelatihan teknis berorientasi ke proses pembuatan produk, sedangkan pelatihan non teknis melalui pemasaran produk, manajemen kewirausahaan, dan penguatan kelembagaan. Sabut kelapa diolah atau dicacah dengan menggunakan teknologi tepat guna yang menghasilkan tiga produk terdiri dari: serat sabut kelapa yang panjang dibuat untuk sapu sabut kelapa, serat pendek dibuat untuk pot bunga, serta serbuk sabut kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik padat. Melalui pendampingan PPDM ini limbah sabut kelapa dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pasca gempa di masa pandemik covid-19 di desa Salubomba.
Copyrights © 2021