Kanker adalah salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia, karena tingkat kematian yang disebabkan oleh penyakit ini cukup tinggi. Program Pengendalian Kanker Nasional (PPKN) bertujuan untuk mengurangi jumlah kasus kanker, kematian, juga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker yang dilakukan meliputi program pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Salah satu jenis kanker yang dialami oleh masyarakat adalah kanker kelenjar getah bening. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas terapi non farmakologis konsumsi air (ph 7,5 dan ph 9,5) terhadap kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimental dengan pendekatan pretest posttest group design. Populasi dalam penelitian ini adalah 8 pasien penderita kanker kelenjar getah bening yang teregistrasi di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Analisa data menggunakan uji paired sample t-test. Dari hasil analisa data untuk responden yang mengkonsumsi air dengan PH 9,5 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,016 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,987 sedangkan untuk responden yang mengkonsumsi air dengan PH 7,5 didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,035 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,951. Dari hal tersebut nampak bahwa konsumsi air dengan PH 9,5 lebih efektif untuk menurunkan kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) pada penderita kanker kelenjar getah bening. Konsumsi air PH 9,5 bertujuan untuk memperbaiki metabolisme yang terjadi pada tubuh. Metabolisme yang baik secara tidak langsung akan meningkatkan imunitas yang dimiliki oleh tubuh dan imunitas yang meningkat akan membantu penderita kanker kelenjar getah bening dalam penurunan kadar LDH (Laktat Dihidrogenase) mendekati normal
Copyrights © 2017