Pendahuluan: Kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitas yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Status atau derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh beberapa faktor yang meliputi lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang berisiko tinggi atau mempunyai kondisi secara fisik, perkembangan, perilaku atau emosi. Metode: Metode yang digunakan ada tiga tahap yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi Hasil: Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut murid (p=0,15) dan ada hubungan sikap ibu (p=0,02) serta ada hubungan tindakan ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut murid (p=0,01) Kesimpulan:. Terjadi peningkatan status kebersihan gigi dan mulut anak-anak berkebutuhan khusus dan peningkatan keterampilan dalam menyikat gigi sehingga angka debris index menurun,
Copyrights © 2020