Pendahuluan: Anemia gizi terutama yang disebabkan oleh defisiensi zat besi merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemui di negara berkembang dan bersifat epidemik. Anemia gizi umumnya terjadi pada perempuan dalam usia reproduktif dan anak-anak. Keadaan ini membawa efek keseluruhan terbesar dalam hal gangguan kesehatan. Anemia defisiensi besi rentan terjadi pada remaja puteri karena meningkatnya kebutuhan zat besi selama masa pertumbuhan. Metode: Metode yang digunakan untuk tercapainya tujuan pengabdian masyarakat ini adalah dengan metode ceramah, diskusi dan pemeriksaan kadar Hb dan pengukuran LILA Hasil: Terjadi perubahan tingat pengetahuan remaja putri secara siginifikan terutama pengetahuan baik, yang awalnya hanya 2% setelah penyuluhan menjadi 54%. Ternyata kejadian anemia dan KEK yag terjadi pada remaja putri disebabkan remaja itu sendiri belum tahu tetang Anemia apalagi KEK. Kesimpulan: Berhasil meningkatkan pengetahuan baik menjadi diatas 50%, remaja putri di Bekasi Timur mengalami anemia sebesar 28% dan remaja putri di Bekasi Timur yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 34%.
Copyrights © 2019