Jurnal Visi Komunikasi
Vol 12, No 1 (2013): May 2013

EKONOMI POLITIK KEBEBASAN PERS DI INDONESIA PASCA REFORMASI: KRITIK ATAS PRAKTEK NEOLIBERALISME PADA INDUSTRI MEDIA

Afdal Makkuraga (Program Studi Kajian Budaya dan Media (KBM) Univeritas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
08 Aug 2017

Abstract

Reformasi di Indonesia telah berjalan selama 14 tahun, dan salah satu hasilreformasi adalah makin tumbuh dan berkembangnya bisnis media di Indonesia. Terdapatkecenderungan saat ini banyak sekali pemberitaan-pemberitaan di media massa yang tidaksesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Penguasa media, yangberkolaborasi dengan aktor-aktor politik dan ekonomi pasar menyebabkan publik tidakberdaya menghadapi serbuan media. Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaanyang perlu dijawab, bagaimanakah perkembangan kebebasan pers saat ini setelah 14 tahunreformasi ditinjau dari perspektif ekonomi politik yang dapat dibagi dalam dua bagian, yaitupendekatan ekonomi politik liberal (sebagar mainstream) dan pendekatan ekonomi politikkritis. Dalam pendekatan liberal, aspek ekonomi dilihat sebagai bagian dari kerja dan praktekprofesional. Dalam pendekatan kritis, aspek ekonomi politik selalu dilihat dan dimaknaisebagai kontrol. Artikel ini membahas problematika kemerdekaan pers di Indonesia setelah14 tahun reformasi yang meliputi sejumlah hal mulai dari rendahnya tingkat kesejahteraanwartawan; iIndependensi media yang rentan; rendahnya profesionalisme pekerja mediahingga; struktur media yang cenderung monopolistik.Reformasi di Indonesia telah berjalan selama 14 tahun, dan salah satu hasilreformasi adalah makin tumbuh dan berkembangnya bisnis media di Indonesia. Terdapatkecenderungan saat ini banyak sekali pemberitaan-pemberitaan di media massa yang tidaksesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Penguasa media, yangberkolaborasi dengan aktor-aktor politik dan ekonomi pasar menyebabkan publik tidakberdaya menghadapi serbuan media. Berangkat dari fenomena tersebut, muncul pertanyaanyang perlu dijawab, bagaimanakah perkembangan kebebasan pers saat ini setelah 14 tahunreformasi ditinjau dari perspektif ekonomi politik yang dapat dibagi dalam dua bagian, yaitupendekatan ekonomi politik liberal (sebagar mainstream) dan pendekatan ekonomi politikkritis. Dalam pendekatan liberal, aspek ekonomi dilihat sebagai bagian dari kerja dan praktekprofesional. Dalam pendekatan kritis, aspek ekonomi politik selalu dilihat dan dimaknaisebagai kontrol. Artikel ini membahas problematika kemerdekaan pers di Indonesia setelah14 tahun reformasi yang meliputi sejumlah hal mulai dari rendahnya tingkat kesejahteraanwartawan; iIndependensi media yang rentan; rendahnya profesionalisme pekerja mediahingga; struktur media yang cenderung monopolistik.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

viskom

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal Visi Komunikasi [p-ISSN: 1412-3037 | e-ISSN: 2581-2335] has been published since 2007 byFakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta, Indonesia. Jurnal Visi Komunikasi is a bi-annual journal issued on May and November. It consists of research-based articles and /or conceptual ...