Revolusi TIK menyebabkan munculnya tuntutan - tuntutan akan kompetensi baru, termasuk literasi digital. Dunia pendidikan di Indonesia telah mendukung integrasi TIK melalui implementasi kurikulum teknologis. Guru sebagai fasilitator di dalamnya juga harus menguasai literasi digital, sebagai bagian dari kompetensi profesional guru. Begitu pula dengan mahasiswa calon guru, harus berjuang menggapai kompetensi tersebut selama perkuliahan sebagai bekal menjadi guru. Riset ini bertujuan menganalisis kompetensi literasi digital mahasiswa calon guru berdasarkan modifikasi kerangka kerja kompetensi TIK untuk guru UNESCO. Riset survei dengan pendekatan kuantitatif digunakan melalui diseminasi kuesioner daring berbasis skala Likert secara acak kepada mahasiswa calon guru Universitas Pendidikan Indonesia. Dari 66 responden diperoleh hasil bahwa dimensi penggunaan TIK untuk produktivitas menjadi kompetensi tertinggi yang diraih (31,51% rerata kutub positif) sedangkan dimensi kesadaran dan keamanan dalam penggunaan TIK menjadi yang terendah (25% rerata kutub positif).
Copyrights © 2021