Tingginya tingkat persaingan antar pelaku UMKM di tengah era disrupsi digital dan menjamurnya e-commerce, mengharuskan pelaku UMKM memiliki keterampilan tambahan yang mampu memberikan nilai tambah pada produk yang mereka miliki. Pemberlakuan pembatasan pada kegiatan masyarakat dalam upaya penurunan penyebaran virus COVID-19, berdasarkan survei Kata Data Insight Center (KIC)  sebesar 82,9% UMKM terdampak negatif selama pandemi COVID 19. Kondisi tersebut juga dikarenakan rendahnya pemanfaatan pemasaran digital, survei yang dilakukan Kata Data Insight Center (KIC)  membuktikan bahwa hanya sekitar 4-10% UMKM memasarkan produknya pada platform digital. Upaya pemasaran digital ini juga harus disertai product branding yang baik, dimana hal tersebut diwujudkan dengan desain kemasan yang mewakili citra produk dan nilai tambah produk. Kedua strategi bertahan tersebut, diharapkan mampu diterapkan di Kota Batu yang memiliki total 14.750 unit UMKM, yang juga menjadi sumber pendapatan Kota Batu dan penyerap tenaga kerja. Menggunakan metode pelatihan dan pendampingan pada UMKM yang terdaftar di PLUT K-UMKM Kota Batu, diharapkan mampu memberikan solusi baru agar UMKM di Kota Batu mampu bertahan dan melakukan ekspansi pada masa pandemi COVID 19.
Copyrights © 2021