Padi merupakan salah satu komoditas pangan penting untuk menopang kehidupan masyarakat Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian melaksanakan Program Upaya Khusus untuk meningkatkan produksi padi jagung dan kedelai atau Upsus Pajale. Di antara ruang lingkup program tersebut adalah bantuan benih yang ditujukan untuk meningkatkan luas tambah tanam dan luas panen. Upaya peningkatan produksi padi juga dilaksanakan pada tingkat petani penerima bantuan benih dengan memerhatikan sarana penunjang produksinya. Peningkatan produksi padi di Kabupaten Malang melalui bantuan benih Program Upsus Pajale terkena dampak refocusing anggaran sebagai akibat pengendalian Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan produksi padi di Kabupaten Malang selama pandemi Covid -19. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada Maret – Desember 2020. Data dianalisis menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan benih, luas tambah tanam dan luas panen secara simultan berpengaruh pada produksi padi baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19, tetapi hanya luas panen yang berpengaruh signifikan secara parsial. Benih, pupuk ZA, pupuk kandang, dan pestisida berpengaruh pada produksi padi selama pandemi Covid-19. Bantuan pemerintah berupa benih padi melalui program Upsus Pajale tetap diperlukan karena akan menentukan luas panennya.
Copyrights © 2021