Penggunaan metode transplantasi karang yang tepat diharapkan dapat mendukung kegiatan pemulihan ekosistem terumbu karang yang rusak dan budidaya karang hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju pertumbuhan karang (A. formossa) yang ditransplantasi dengan metode ikat dan gantung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai September 2019 di perairan pesisir Desa Labuan Beropa, Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. Fragmen karang ditransplantasi pada media rangka besi berbentuk meja dengan menggunakan metode ikat dan metode gantung. Data yang dikumpulkan meliputi pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup karang transplant, serta parameter lingkungan (suhu, salinitas, kecerahan, kecepatan arus). Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil pengamatan menujukkan bahwa laju pertumbuhan fragmen karang yang ditransplantasi dengan metode ikat berkisar 9,2-20,6 mm/2 bulan sedangkan metode gantung berkisar 7,6-26 mm/2 bulan. Tampaknya metode gantung lebih fleksibel terhadap pengaruh hidrodinamika sehingga menghambat perkembangan alga yang menempel dan lebih tahan terhadap pengaruh gelombang . Tingkat kelangsungan hidup karang transplan berkisar 60,87 - 73,91 % pada metode ikat dan 86,96 - 95,65 % pada metode gantung. Nilai parameter lingkungan perairan selama penelitian yaitu suhu 27-31 oC, salinitas 30-31 ppt, kecerahan 16,9-17,5 m, kecepatan arus 0,034-0,065 m/s.Kata Kunci: transplantasi karang, laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, karang hias, budidaya karang
Copyrights © 2021