cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 25034286     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, memuat hasil-hasil penelitian yang berkenaan dengan segala aspek bidang ilmu Sumber Daya Perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 230 Documents
Studi penggunaan X Power pada media mesin diesel untuk efisiensi bahan bakar Kapal Pancing Tonda Abdul Razak, La Ode; Anadi, La; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.675 KB)

Abstract

Efisiensi pengunaan bahan bakar minyak dilingkungan nelayan merupakan salah satu solusi untuk menjawab permasalahan kelangkaan BBM dan efisiensi usaha penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi penggunaan x power pada media mesin diesel untuk efisiensi bahan bakar kapal pancing tonda. Penelitian ini dilaksanakan pada akhir Juli sampai dengan awal bulan agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan X Power pada media mesin diesel dapat menurunkan konsumsi bahan bakar solar dengan perbandingan 1 : 1,25 – 1 : 1,39 dibanding tanpa X Power. Pengiritan bahan bakar pada mesin diesel dikarenakan oleh X Power yang mampu mengubah molekul bahan bakar menjadi ion positif sehingga menjadikan bahan bakar mempuyai kekuatan penuh untuk mengikat oksigen dari udara sehingga dapat menyerap oksigen lebih sempurna yang berdampak pada penghematan bahan bakar, penurunan temperatur mesin diesel dan menambah performa mesin diesel.Kata kunci: penghematan bahan bakar, performa mesin, temperatur mesin, X Power.
Kelimpahan dan distribusi Ikan Gabus (Channa striata) di perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Marhana, Wa Ode; Asriyana, .; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.515 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelimpahan dan distribusi ikan gabus (Channa striata) di perairan Rawa Aopa Watumohai Desa Pewutaa Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Selama penelitian jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 312 ekor. Hasil pengukuran panjang dan bobot berdasarkan lokasi dan waktu pengamatan berkisar 154–441 mm dan 52–2446 g yang terbentuk ke dalam sepuluh kelas ukuran, namun terdapat dua kelas ukuran yang dominan ditemukan yakni 282–311 mm (22,96 %) dan 312–344 mm (17,97 %) serta kelas ukuran bobot 69,0–99,0 g (29,21%) dan 213,0–310,0 g (24,72 %). Kelimpahan ikan gabus tertinggi berdasarkan lokasi terdapat pada stasiun II (7.327–22.258 g), sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada stasiun III (6.435–21.415 g). Berdasarkan waktu, kelimpahan tertinggi terdapat pada bulan September (7.408–31.638 g), sedangkan kelimpahan terendah terdapat pada bulan Juli (6.385–15.050 g). Pola distribusi berdasarkan lokasi maupun waktu pengamatan menunjukkan pola distribusi yang seragam yang mengindikasikan bahwa perairan Rawa Aopa mempunyai kondisi lingkungan yang relatif seragamKata kunci : Kelimpahan, distribusi, ikan gabus (C. striata), Rawa Aopa
Tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Bulu (Anadara antiquata) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Jumaidi, Isra Binti; Bahtiar, .; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.35 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya tekanan terhadap lingkungan baik secara alami maupun secara langsung karena berbagai kegiatan manusia dengan aktivitas penangkapan terhadap keberadaan populasi kerang bulu (Anadara antiquata). Tujuan penelitian ini untuk menganalisa aspek biologi reproduksi kerang bulu, dengan mengamati tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad kerang bulu diteliti selama tiga bulan (Juli-September 2015). Pengambilan sampel dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari dengan cara koleksi bebas. Total hasil koleksi sampel adalah 128 individu (jantan) dan 97 individu (betina) berhasil dikumpulkan selama periode penelitian. Hasil penelitian kerang bulu menunjukkan tahap kematangan gonad kategori III memiliki persentase yang tinggi dan cenderung mendominasi di setiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad bulanan untuk setiap tahap kematangan berada pada kisaran 0,075−0,740%, dengan puncak rerata IKG terjadi pada bulan September dan terendah pada bulan Juli. Fekunditas kerang bulu berkisar 308−27.882 butir telur. Hasil analisis ukuran lebar cangkang dengan peluang 50% matang gonad menunjukkan kerang bulu jantan matang pada ukuran lebar cangkang 2,65 cm dan betina matang pada ukuran lebar cangkang 2,88 cm. Hasil ini menunjukkan kerang bulu di Perairan Bungkutoko sebaiknya ditangkap saat ukuran di atas pertama matang gonad dan tidak bertepatan dengan puncak-puncak pemijahannya yaitu di bulan September.Kata kunci: Anadara antiquata, Biologi Reproduksi, Perairan Bungkutoko.
Tahap kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Rahmawati, Lena; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.124 KB)

Abstract

Kerang pasir mempunyai nilai ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bungkutoko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Juli-September 2015) dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dan total sampel sebanyak 225 individu. Fekunditas diamati dengan menggunakan regresi linear dan ukuran pertama matang gonat menggunakan regresi non linear. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad kategori IV memiliki presentase tinggi dan cenderung mendominasi disetiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad berkisar 0,008%−0,012%. Fekunditas berkisar 6.687-684.292 butir telur. Hasil analisis ukuran panjang cangkang dengan peluang 50% matang gonat menunjukan kerang pasir jantan matang pada ukuran panjang 2,7 cm dan betina matang pada ukuran 4,1 cm. Hasil ini menunjukkan kerang pasir diperairan Bungkutoko sebaiknya dilakukan penangkapan saat ukuran diatas pertama matang gonat dan tidak bertepatan dengan puncak pemijahan yaitu di bulan Juli.Kata kunci: Biologi Reproduksi, Modiolus modulaides, Perairan Bungkutoko
Keanekaragaman dan hasil tangkapan sampingan Jaring Insang di perairan Lalowaru Kabupaten Konawe Selatan Muhajirah, Eva; Sara, La; Asriyana, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.787 KB)

Abstract

Informasi mengenai keanekaragaman ikan dan hasil tangkapan sampingan pada jaring insang sangat dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keramahan jaring insang dan sebagai upaya meminimalkan hasil tangkapan sampingan untuk pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman ikan dan hasil tangkapan sampingan  pada perikanan jaring insang di perairan Lalowaru. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2017. Pengambilan sampel ikan dilakukan setiap 2 minggu selama 3 bulan. Sampel ikan ditangkap dengan menggunakan alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 1, 1½, 1¾, dan 2 inci. Semua ikan yang tertangkap dikumpulkan dalam wadah kemudian dipilah berdasarkan jenis dan masing-masing dihitung jumlahnya, selanjutnya dilakukan pengukuran panjang total dan berat total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 famili dari 45 jenis. Nilai indeks keanekaragaman saat bulan gelap maupun bulan terang tergolong tinggi yaitu berada pada kisaran 0,58-1,00 saat bulan gelap dan 0,79 - 0,91 saat bulan terang. Proporsi hasil tangkapan utama yaitu 25% dan hasil tangkapan sampingan sebesar 75% yang terdiri dari hasil tangkapan sampingan yang dimanfaatkan dan dibuang kembali ke laut dengan proporsi masing-masing yaitu 86% dan 14%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap jaring insang yang dioperasikan nelayan termasuk alat tangkap yang tidak selektif karena memiliki nilai indeks keanekaragaman dan hasil tangkapan sampingan yang tergolong tinggi.Kata Kunci : Hasil tangkapan sampingan, Jaring insang, dan Keanekaragaman
Distribusi Ukuran Matang Gonad Ikan Peperek (Leiognathus equulus) di Perairan Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Arsito, .; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.713 KB)

Abstract

Ikan peperek (Leiognathus equulus) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan yang bermukim di dekat Teluk Kendari, keberadaan sumber daya ikan tersebut terus mengalami penurunan jumlah dan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran matang gonad ikan peperek (Leiognathus equulus). Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama 3 bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014. Sampel ikan diperoleh menggunakan alat tangkap jaring insang. Jaring yang digunakan terdiri dari tiga unit dengan ukuran mata jaring yang berbeda-beda yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 inci. Ikan peperek yang tertagkap selama penelitian berjumlah 540 ekor, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Tingkat kematangan gonad tertinggi pada ikan peperek jantan tingkat kematangan gonad IV yaitu pada bulan Juli dengan persentase 70,59%, sedangkan untuk ikan peperek betina tingkat kematangan gonad III yaitu pada bulan Juni dengan persentase 46,4%.Kata Kunci : Ukuran panjang, matang gonad, L. equulus, Teluk Kendari.
Studi Kepadatan dan Keanekaragaman Makroalga pada Terumbu Karang Buatan dari Sampah Plastik di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Farito, .; Kasim, Ma'ruf; Nur, Andi Irwan
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.691 KB)

Abstract

Makroalga merupakan biota penting sebagai salah satu komponen utama penyusun ekosistem pesisir juga ikut berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan dan keanekaragaman makroalga di terumbu karang buatan dari sampah plastik di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian jenis Makroalga pada terumbu karang buatan dari sampah plastik yang ditemukan pada masing-masing kedalaman yaitu 5 jenis makroalga yang terdiri dari 3 jenis kelas Chlorophyta, dan masing-masing dari kelas Phaeophyta, Rhodophyta di temukan 1 jenis. Kepadatan jenis makroalga pada kedalaman 3, 5 dan 7 m berkisar antara 0,02-0,76, Keanekaragaman jeni berkisar antara 1,26 -1,37, dan Dominansi jenis berkisar 0,36-1,20. Hasil uji korelasi person diperoleh bahwa salinitas dan kecerahan sangat erat kaitanya terhadap Dominansi makroalga yaitu sebesar -0,683 dan -0,957. Hasil nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan nilai korelasi tersebut yaitu negatif atau berlawanan arah. Hubungan kemiripan habitat antara kedalaman terhadap kepadatan Makroalga pada kedalaman 3 dan 5 m memiliki nilai kesamaan 19,7% sedangkan pada kedalaman 5 dan 7 m memilliki indeks kesamaan 25,9%. Nilai kesamaan habitat setiap kedalaman tersebut memiliki tingkat kesamaan yang rendah. Pada hubungan kemiripan habitat antara setiap kedalaman terhadap faktor-fisika kimia perairan di peroleh nilai sebesar 82,0 % di kedalaman 3 dan 5 m sedangkan kedalaman5 dan 7 m sebesar 89,7 %. Nilai tersebut menunjukan bahwa Kemiripan stasiun 5 dan 7 m mendekati 100%.Kata kunci : Makroalga, kepadatan, keanekaragaman, dominansi, korelasi dan kesamaan habitat
Studi Preferensi Habitat Siput Tutut (Bellamya javanica) di Desa Amonggedo Kabupaten Konawe Puspita Sari, Wanti; Bahtiar, .; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.352 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi preferensi habitat siput tutut (Bellamya javanica) dan dilaksanakan selama satu bulan (Mei-Juni 2015) di Desa Amonggedo Kabupaten Konawe. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan kuadrat/plot berpetak dengan menempatkan kuadrat secara sistematis menurut garis transek. Hasil penelitian yang diperoleh pada stasiun lumpur mengalir dan lumpur tidak mengalir masing-masing adalah 1,37-1,5 ind/m2 dan 0,24-0,27 ind/m2. Keberadaan siput tutut di Desa Amonggedo melimpah karena disebabkan oleh karakteristik habitat yang relatife optimal. Pola penyebarannya mengelompok. Hasil pengukuran kualitas air pada masing-masing stasiun I−III yaitu rata-rata pH substrat 4,9 dan pada masing-masing stasiun IV−VI yaitu rata-rata 4,6; rata-rata suhu 260C; rata-rata kecerahan 0,3 dan 0,28 m. Tipe substrat pada masing-masing stasiun lumpur mengalir dan lumpur tidak mengalir didominasi oleh tekstur debu 74,77% dan 61,99% dengan kandungan bahan organiknya masing-masing 10,0117% dan 14,0337%. Berdasarkan analisis CA kualitas air yang paling mempengaruhi distribusi siput tutut dalam penelitian ini adalah kecepatan arus dengan nilai berkisar 0,52−1,05 m/detik.Kata Kunci: Preferensi, Distribusi, Siput Tutut, Lumpur Mengalir, Lumpur Tidak Mengalir
Variasi Ontogenetik Makanan Ikan Gabus (Channa striata) di perairan Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan Arsyad, Risko; Asriyana, .; Irawati, Nur
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.454 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Rawa Aopa Watumohai Kecamatan Angata Konawe Selatan selama empat bulan yaitu dari bulan Maret sampai Juni 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi ontogenetik makanan ikan gabus berdasarkan ukuran dan waktu. Informasi mengenai ontogenetik makanan sangat dibutuhkan khususnya pembudidaya ikan dalam upaya masyarakat setempat mengurangi eksploitasi ikan gabus di alam. Pengambilan sampel ikan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel ikan yang diperoleh selama penelitian yaitu 58 ekor yang terdiri atas 37 ekor jantan dan 21 ekor betina yang dikelompok dalam tiga kelompok ukuran yakni ukuran kecil (39 - 246 mm), sedang (247 - 278 mm), dan besar (279 - 395 mm). Berdasarkan analisis sebaran ukuran diperoleh frekuensi tangkapan berukuran kecil tertinggi (36,36%) terjadi pada bulan April dan terendah (13,33%) pada bulan Mei. Ikan yang berukuran sedang tertinggi (66,67%) pada bulan Juni dan terendah (26,67%) pada bulan Mei, sedang ukuran besar tertinggi (60,00%) tertangkap pada bulan bulan Mei dan terendah (31,82%) pada bulan April. Jenis makanan yang terdapat dalam saluran pencernaan ikan gabus terdiri atas kelompok ikan, gastropoda, zooplankton, serasah, dan makanan tak teridentifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa menu makanan ikan gabus pada ukuran kecil dan sedang lebih didominasi oleh kelompok ikan (57,92% untuk ukuran kecil dan 44,58% untuk ukuran sedang) dan pada ukuran besar didominasi oleh serasah (22,15%). Selain itu, berdasarkan waktu makanan ikan gabus yang dominan ditemukan selain ikan sepat siam dan serasah, juga terdapat anak ikan gabus. Komposisi makanan tersebut menunjukkan perbedaan nyata berdasarkan kelompok ukuran dan waktu (p > 0,05).Kata kunci : ikan gabus, ontogenetik, Rawa Aopa
Pola pertumbuhan Ikan Peperek (Leiognathus Eguulus) di Teluk Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara Sasmito, Hardianto; Nur, Andi Irwan; Abdullah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 3 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.087 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014 di Perairan Teluk Kendari Sulawesi Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan peperek (L. eguulus) di Teluk Kendari yang meliputi distribusi kelas panjang dan hubungan panjang bobot. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi biologi mengenai pola pertumbuhan ikan peperek yang tertangkap di Perairan Teluk Kendari yang selanjutnya dijadikan sebagai dasar dalam pengelolaan sumber daya ikan yang lestari dan berkelanjutan. Nilai parameter kualitas air yang teramati adalah suhu berkisar 25 – 28 0C dan salinitas pada pasang berkisar 23 – 27% dan saat surut berkisar 20 – 27%. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang baik bagi kehidupan ikan peperek. Total sampel selama penelitian 540 individu, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Distribusi kelas ukuran panjang jantan dan betina terbagi menjadi 8 kelas ukuran dan frekuensi panjang terbanyak pada ikan jantan terdapat pada kelas panjang 79 mm – 83 mm dan terendah terdapat pada kelas panjang 106 mm – 111 mm, sedangkan pada ikan betina terbanyak pada kelas panjang 85 mm – 92 mm dan terendah terdapat pada kelas pajang 113 mm – 123 mm. Pola pertumbuhan ikan peperek jantan dan betina selama penelitian didapatkan pada bulan Mei – Juni adalah pola pertumbuhan allometrik sedangkan pada bulan Juli didapatkan Pola pertumbuhan allometrik positif. Nilai (r) jantan dan betina selama penelitian berkisar antara 0,504 – 0,907 jantan, 0,804 – 0,847) betina.Kata kunci : Ikan Peperek, sebaran frekuansi panjang, hubungan panjang bobot, pola pertumbuhan.

Page 1 of 23 | Total Record : 230