Pondok Pesantren Al-Bayan menyelenggarakan pendidikan dan pusat kegiatan belajar bagi anak-anakkurang mampu (dhuafa). Biaya operasional dan pendidikan diperlukan 50 juta rupiah per bulan.Sementara, mayoritas dana bersumber dari donatur dan iuran wali santri. Dalam mendukungkemandirian pondok telah mengembangkan usaha produksi peyek dan kevir sebagai produk aman dansehat. Ponpes belum mampu memanfaatkan peluang pasar alumni Jama’ah Haji Multazam yangdisebabkan kemasan peyek belum ada merk dan label. Selain itu, kapasitas produksi belum mampumemenuhi permintaan pasar, karena keterbatasan alat produksi. Oleh karenanya perlu peningkatansarana produksi, perbaikan mutu kemasan peyek, dan jaringan pemasaran on-line. Program perbaikanmutu kemasan peyek, diawali brainstorming dengan Mitra mengenai konsep dan filosofi merek. Lombadesain logo dan label kemasan peyek menghasilkan 2 desain label kemasan ukuran 200 gr dan 100 grdengan merek “Aamana” yang berarti percaya. Indikator program meningkatnya kontribusi kebutuhandana pondok belum terukur karena produksi peyek agak tersendat. Hal tersebut dikarenakan adanyaperubahan pengelolaan usaha peyek. Selain itu, Mitra masih proses mengajukan ijin PIRT dari DinasKesehatan Kabupaten Sleman sehingga belum berani memperluas peluang pasar melalui jaringanpemasaran pada jamaah Haji Multazam.
Copyrights © 2019