Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja pemanfaatan dan dampak pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tanaman soliti (Wrightia arborea) pada suku Muna di Kabupaten Kabhangka. Teori yang digunakan sebagai analisis dalam penelitian ini adalah teori tentang penyakit dan sistem perawatan kesehatan (ethnomedicine) oleh Foster Anderson (1986) dan teori pengambilan keputusan oleh Fabrega (1973). Metode yang digunakan adalah metode etnografi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dan teknik dokumentasi dengan informan yang terkait dengan pemanfaatan solitiplant sebagai obat herbal tradisional Munatribe. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman soliti digunakan oleh masyarakat Muna sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti katarak, darah kotor, batuk, dan menghentikan pendarahan bagi wanita yang baru saja melahirkan. Bagian tanaman solita yang digunakan oleh suku Muna adalah daun, kulit kayu dan juga getah. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat Muna setelah perawatan dengan solitiis herbal relatif lebih murah, memiliki risiko efek samping yang lebih sedikit, dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif, dan dapat dibudidayakan oleh masyarakat.Kata kunci: Obat tradisional, suku Muna, tanaman Soliti (Wrightia arborea).
Copyrights © 2018