Kulit buah kakao dan kulit biji kakao merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan kakao yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kulit buah kakao dan kulit biji kakao memiliki komponen polifenol yang bersifat antioksidan dan antibakteri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami pada produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara waktu maserasi dengan karakteristik polifenol kulit buah kakao dan kulit biji kakao. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dilanjutkan analisis deskriptif dengan 5 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan lama maserasi yaitu 12 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, dan 60 jam. Ekstrak kulit buah kakao dengan lama maserasi 24 jam memiliki nilai total fenol sebesar 5,95% dengan nilai IC50 sebesar 22,93 (sangat kuat) dan zona hambat antimikroba sebesar 11,67 mm terhadap Escherichia coli dan 10,33 mm terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak kulit biji kakao dengan lama maserasi 36 jam memiliki nilai total fenol sebesar 2,18% dengan nilai IC50 sebesar 69,82 (kuat) dan zona hambat antimikroba sebesar 5,33 mm terhadap Escherichia coli dan 3,78 mm terhadap Staphylococcus aureus.
Copyrights © 2019