Penelitian ini berangkat dari sebuah keprihatian akan ketidakadilan terhadap perempuan sekaligus ingin memperjuangkan hak mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi pencerahan kepada pembaca dan perempuan sekaligus masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif kualitatif, merujuk pada buku Novel Belis karya Kebamoto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini berisi tentang praktik budaya dan kepercayaan yang ironi karena sebuah perjodohan bisa dilakukan tanpa sepengetahuan seorang perempuan, bahkan perjodohan itu sudah bisa dilakukan sejak orang masih dalam kandungan. Data dari penelitian ini didapat dari membaca secara cermat buku sumber dan dianalisis dengan menggunakan teori sosiologi sastra feminisme. Hasil penelitian ini dapat menjadi kaca pembesar untuk melihat, mengevaluasi, dan mengubah kehidupan sosial yang sedang tidak adil. This research based on a concern for injustice against women as well as wanting to fight for their rights. So the main purpose of this research is to enlighten the readers and women as well as society.The method used in this research is a library study, with a qualitative descriptive approach, reference to the book Belis by Kebamoto, published by Inside Technologi. The results show that this novel is about a cultural practice and belief which is ironic because an arranged marriage can be done without the knowledge of a woman. The data from this study were obtained from carefully reading the book and analyzed using the sociological theory of feminism literature. The results of this research can be a big glass to see, evaluate and change social life that is currently unfair.
Copyrights © 2022