Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia
Vol 13, No 2 (2021): (November) 2021

EKSISTENSI PEREMPUAN PESISIR MARIND IMBUTI PADA REHABILITASI HUTAN MANGROVE DI PANTAI PAYUM KABUPATEN MERAUKE

Astaman Amir (Universitas Musamus)
Modesta Ranny Maturbongs (Universitas Musamus)
Andrias Steward Samusamu (Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan SDM KP, KKP)



Article Info

Publish Date
21 Nov 2021

Abstract

Pelestarian hutan mangrove masih sering mengalami hambatan yaitu adanya keterbatasan waktu yang dimiliki oleh masyarakat pesisir khususnya kaum pria yang harus membagi waktu untuk bekerja mencari nafkah dan melakukan kegiatan pelestarian hutan mangrove. Melihat kondisi tersebut, ibu rumah tangga di wilayah pesisir mulai menunjukkan eksistensinya dalam mengaktualisasikan peran sosialnya dalam rangka pelestarian hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat eksistensi wanita pesisir dalam melakukan pelestarian hutan mangrove di pesisir Pantai Payum yang terletak di Kabupaten Merauke. Pengambilan sampel data penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan dengan cara obeservasi langsung di lokasi kajian, wawancara mendalam (deep interview) dengan teknik analisis kualitatif dan Focus Group Discussion (FGD). Eksistensi wanita pesisir Marind Imbuti dalam pengelolaan willayah pesisir telah ditunjukkan pada tahap perencanaan yang secara aktif memberikan masukan dan saran dalam teknis pelaksanaan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove Pantai Payum secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaanya, peran wanita pesisir tidak terbatas pada penanaman bibit mangrove saja. Wanita pesisir juga berperan dalam menyiapkan konsumsi untuk keluarganya yang terlibat dalam rehabilitasi hutan mangrove. Pada tahapan evaluasi ini wanita Marind Imbuti juga memberikan penilaian terhadap apa yang mereka lihat dan rasakan pada pelaksanaan kegiatan penanaman hutan mangrove. Keterlibatan wanita pesisir Marind Imbuti dalam pengelolaan wilayah pesisir telah memperilihatkan eksistensinya pada tahap perencanaan, pelaksaan dan evaluasi kegiatan rehabilitasi hutan mangrove.The conservation of mangrove forests is still often hampered by the limited time owned by coastal communities, especially men who have to divide their time to work for a living and carry out mangrove forest conservation activities. Based on these conditions, homemakers in coastal areas began to show their existence in actualizing their social roles in the context of mangrove forest rehabilitation. This study examines the presence of coastal women in rehabilitating mangrove forests on the Coast of payum, Merauke Regency. A sampling of research data using the purposive sampling technique. Data were collected utilizing observation and in-depth interviews with qualitative analysis techniques. Marine Imbuti coastal women in the management of coastal areas have been shown at the planning stage to actively provide input and advice in the technical implementation of sustainable rehabilitation of the mangrove forest of pay Coast. In practice, the role of coastal women is not limited to planting mangrove seedlings. Coastal women also play a role in preparing food for their families involved in mangrove forest rehabilitation. At this evaluation stage, Marind Imbuti women also assessed what they saw and felt in implementing mangrove forest planting activities. Marine Imbuti's involvement in coastal area management has shown its existence in the planning, implementation and evaluation stages of mangrove forest rehabilitation activities.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jkpi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Indonesian Fisheries Policy Journal present an analysis and synthesis of research results, information and ideas in marine and fisheries ...