AbstrakSalah satu strategi yang diterapkan pada pupuk hayati untuk menunjukkan efek positif pada tanaman yang diinokulasi adalah pemilihan teknik aplikasi dan dosis yang tepat, baik pada tanah, benih, atau kombinasi keduanya. Tujuan dari percobaan ini adalah mendapatkan teknik aplikasi dan dosis pupuk hayati pelarut K yang memberikan hasil terbaik terhadap penyerapan K dan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) pada Inceptisols Jatinangor. Percobaan dilaksanakan pada November 2018-Januari 2019 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari tanpa perlakuan (kontrol), aplikasi pada benih 400 g.ha-1 dan 800 g.ha-1, aplikasi pada tanah 2 kg.ha-1 dan 4 kg.ha-1, dan kombinasi antara kedua teknik aplikasi dan dosis tersebut. Hasil percobaan menunjukkan aplikasi pupuk hayati pelarut K dengan dosis 4 kg.ha-1 dapat meningkatkan populasi BPK total 52,86% dibandingkan kontrol dan berkorelasi positif terhadap konsentrasi K2O (r=0,64**), serapan K (r=0,59**), dan diameter batang tanaman jagung (r=0,46*) yang dibudidayakan di tanah Inceptisols Jatinangor.Kata Kunci: Aplikasi pada tanah ∙ Aplikasi pada benih ∙ Bakteri pelarut kalium ∙ Dosis ∙ Jagung AbstractOne of the strategies applied to biofertilizers to show a positive effect on the inoculated plants is the selection of the appropriate application technique and dose in soil, seeds, or a combination of both. The purpose of this experiment was to obtain the application technique and dose of potassium (K) solubilizing biofertilizer that gave the best results on K uptake and growth of maize (Zea mays L.) on Inceptisols of Jatinangor. The experiment was performed in November 2018-January 2019 in the greenhouse of the Faculty of Agriculture, Universitas Padjadjaran. The experiment used a single factor randomized block design with 9 treatments and 3 replications. The treatments consisted of control, seed treatment at doses of 400 g.ha-1 and 800 g.ha-1, soil treatment at doses of 2 kg.ha-1 and 4 kg.ha-1, and a combination of the two techniques application and doses. The results showed that the application of K solubilizing biofertilizer at a dose of 4 kg.ha-1 could increase the total PSB population by 52.86% compared to control and it was positively correlated with concentration of K2O (r=0.64**), K uptake (r=0.59**), and maize stem diameter (r=0.46*) grown on Inceptisols of Jatinangor.Keywords: Soil treatment ∙ Seed treatment ∙ Potassium solubilizing bacteria ∙ Dose ∙ Maize
Copyrights © 2022