Kontrol penyebaran penyakit demam berdarah dapat dilakukan melalui pemberatasan larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida ekstrak daun bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan bunga kenanga (Cananga odorata L.) pada larva nyamuk Aedes aegypti L. Sebanyak 500 ekor larva Aedes aegypti instar III dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 250 ekor. Kelompok pertama dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke dalam toples kaca dan disemprot ekstrak daun bandotan dengan konsentrasi 0, 1,0, 2,0, 3,0, dan 4,0 g/l. Kelompok kedua dibagi 5, masing-masing 25 ekor dimasukan ke dalam toples kaca dan disemprot ekstrak bungan kenanga dengan konsentrasi 0, 1,0, 2,0, 3,0, dan 4,0 g/l dalam air. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga berpegaruh signifikan (P<0,05) terhadap mortalitas larva nyamuk A aegypti. Mortalitas tertinggi larva nyamuk A aegypti diperoleh pada penyemprotan ekstrak daun bandotan dan ekstrak bunga kenanga 4,0 g/l dengan rata-rata mortalitas larva masing-masing 18 ekor dan 22 ekor larva. Hasil uji-t menunjukan bahwa mortalitas larva nyamuk A aegypti yang disemprot ekstrak bunga kenanga signifikan (P<0,0%) lebih tinggi dibandingkan mortalitas larva nyamuk A aegypti yang disemprot ekstrak daun bandotan. Dapat di simpulkan bahwa ekstrak daun bandotan dan bunga kenanga mempunyai aktivitas larvasida pada pada larva nyamuk Aedes aegypti L. Aktivitas larvasida ekstrak bunga kenanga pada larva nyamuk Aedes aegypti lebih tinggi dibandingkan aktivitas larvasida daun bandotan. Kata kunci: daun bandotan, bunga kenanga, Aedes aegypti, dan mortalitas
Copyrights © 2014