Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Vol. 9, No. 1 April 2022

Kiprah Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Tana Panrita Kitta (1965-2020)

Andi Malik Fajar (Universitas Negeri Makassar)
Mustari Bosra (Universitas Negeri Makassar)
Asmunandar Asmunandar (Universitas Negeri Makassar)



Article Info

Publish Date
07 May 2022

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas 4 tahapan yaitu; Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Penelitian Historis (Historical Research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berdirinya IAIM Sinjai dilatarbelakangi keinginan di kalangan pendidik Kabupaten Sinjai untuk meningkatkan taraf pendidikan, terutama untuk menghadirkan Perguruan tinggi. Sedangkan STIP dan STISIP berdiri dilatarbelakangi keinginan pendidik STAIM (IAIM Sekarang) untuk mengembangkan Perguruan tinggi berbentuk Universitas di Sinjai, namun tidak sampai Universitas, pemerintah hanya mengizinkan pendirian Sekolah Tinggi maka lahirlah STIP dan STISIP. Pada tahun 2020, dua institusi ini kemudian melebur menjadi satu dan diberi nama UMSI. Perkembangan yang telah dicapai oleh IAIM dan UMSI dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas SDM Perguruan tinggi, baik dari segi Pengajaran, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat serta Pengembangan Al-Islam Kemuhammadiyahan. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kinerja IAIM dan UMSI sejak berdirinya telah menghasilkan Kiprah kemajuan di Sinjai baik segi dakwah, pendidikan, ekonomi terlebih berkembanganya cabang dan ranting.Kata Kunci: Sinjai, Muhammadiyah, Perguruan Tinggi MuhammadiyahAbstractThis study uses historical research methods which consist of 4 stages, namely; Heuristics, Source Criticism, Interpretation and Historiography. This research is a qualitative research approach with Historical Research (Historical Research). The results showed that the process of establishing IAIM Sinjai was motivated by a desire among educators in Sinjai Regency to improve the level of education, especially to bring universities. While STIP and STISIP were founded on the background of the desire of STAIM educators (now IAIM) to develop universities in the form of universities in Sinjai, not to universities, the government only allowed the establishment of higher schools, so STIP and STISIP were born. In 2020, these two institutions merged into one and were given the name UMSI. The developments that have been achieved by IAIM and UMSI can be seen from the quality and quantity of higher education human resources, both in terms of Teaching, Research, Community Service and Development of Al-Islam Kemuhammadiyahan. In the end, it can be said that the performance of IAIM and UMSI since their establishment has resulted in progress in Sinjai both in terms of da'wah, education, economic development of branches and fanfare.Keywords: Sinjai, Muhammadiyah, Muhammadiyah College   

Copyrights © 2022