KEMBARA
Vol. 8 No. 1 (2022): April

Representasi maskulinitas laki-laki dalam cerita rakyat nusantara

Sugiarti Sugiarti (Universitas Muhammadiyah Malang)
Eggy Fajar Andalas (Universitas Muhammadiyah Malang)
Aditya Dwi Putra Bhakti (University of Muhammadiyah Malang)



Article Info

Publish Date
26 Apr 2022

Abstract

Nusantara memiliki ratusan cerita rakyat yang tersebar dalam beragam etnis. Berbagai cerita rakyat tersebut diwariskan antargenerasi sebagai bentuk kekayaan budaya masyarakat. Meskipun begitu, cerita rakyat sebagai hasil konstruksi manusia mengandung nilai-nilai dan pandangan dunia yang dianggap ideal oleh masyarakat pemilik cerita. Hal ini salah satunya berkaitan dengan konstruksi maskulinitas. Penelitian ini berupaya mengetahui bagaimana representasi maskulinitas dalam Cerita Rakyat Nusantara. Penelitian ini bersifat tekstual dengan metode close reading. Teori yang digunakan untuk membentuk interpretasi adalah teori representasi Stuart Hall. Penelitian ini juga menggunakan konsep tujuh area maskulinitas milik Janet Saltzman Chafetz. Objek dari penelitian ini adalah 233 tokoh laki-laki dari 33 cerita rakyat yang dipilih secara purposive pada website ceritarakyatnusantara.com. Teknik Analisis data yang digunakan merupakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tujuh area maskulinitas Janet Saltzman Chafetz terepresentasikan di dalam Cerita Rakyat Nusantara. Maskulinitas di dalam Cerita Rakyat Nusantara direpresentasikan memiliki fisik yang kuat, gagah, dan tampan. Berkaitan dengan konsep maskulinitas fungsional, mayoritas direpresentasikan memiliki fungsional yang positif seperti penolong, bertanggung jawab, dan berperan sebagai tulang punggung keluarga. Konsep maskulinitas pada tokoh laki-laki berkaitan dengan agresi seksual secara jumlah direpresentasikan secara berimbang. Konsep maskulinitas emosi mayoritas merepresentasikan tokoh laki-laki sebagai tokoh yang pemarah. Konsep maskulinitas intelektual, mayoritas tokoh laki-laki direpresentasikan sebagai suatu hal yang positif seperti cerdik, cerdas, dan sakti. Tiga representasi maskulinitas interpersonal yang paling menonjol adalah bijaksana, baik hati, dan rendah hati. Terakhir, pada konsep maskulinitas karakter personal lainnya tergambarkan secara berimbang dari segi sifat positif dan negatifnya.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

KEMBARA

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

KEMBARA diterrbitkan sejak April 2015 oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. KEMBARA memuat artikel hasil penelitian bahasa, sastra, dan pengajarannya, yang diterbitkan pada bulan April dan ...